JAKARTA. Muncul dugaan produksi minyak mentah AS pada tahun 2018 mendatang bisa naik ke level tertingginya sejak 1970 silam. Kekhawatiran ini jadi katalis penyebab koreksi yang diderita harga minyak WTI di perdagangan hari ini. Mengutip Bloomberg, Rabu (8/2) pukul 14.52 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Maret 2017 di New York Mercantile Exchange merosot 0,84% ke level US$ 51,73 per barel dibanding hari sebelumnya. Energy Information Administration (EIA) menuliskan dalam laporan Short-Term Energy Outlook nya bahwa produksi minyak AS akan berada di rata-rata 9,53 juta barel di tahun 2018 mendatang.
Proyeksi EIA gerus harga minyak WTI
JAKARTA. Muncul dugaan produksi minyak mentah AS pada tahun 2018 mendatang bisa naik ke level tertingginya sejak 1970 silam. Kekhawatiran ini jadi katalis penyebab koreksi yang diderita harga minyak WTI di perdagangan hari ini. Mengutip Bloomberg, Rabu (8/2) pukul 14.52 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Maret 2017 di New York Mercantile Exchange merosot 0,84% ke level US$ 51,73 per barel dibanding hari sebelumnya. Energy Information Administration (EIA) menuliskan dalam laporan Short-Term Energy Outlook nya bahwa produksi minyak AS akan berada di rata-rata 9,53 juta barel di tahun 2018 mendatang.