KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, keyakinannya bahwa Indonesia akan tumbuh sebesar 5% pada tahun 2025.

Namun, pandangan pemerintah ini berbeda dengan proyeksi yang dirilis sejumlah lembaga internasional terkemuka yang justru menempatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 di bawah 5%.

Dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Menteri Keuangan Sri Mulyani tetap optimis bahwa ekonomi Indonesia pada 2025 mampu tumbuh di kisaran 5%, didukung oleh kombinasi kebijakan stabilisasi makro dan reformasi struktural.

Nusa Halmahera Minerals Bawa Semangat Menambang Dengan Hati ke Minerba Convex 2025

Selain itu, keberhasilan dalam negosiasi penurunan tarif ekspor ke Amerika Serikat juga dinilai akan memperkuat sektor padat karya seperti tekstil dan furnitur.

Baca Juga: IMF Revisi Naik Proyeksi Ekonomi Indonesia Jadi 4,8% untuk Tahun 2025

"Berbagai strategi dan kebijakan akan terus dioptimalkan untuk menciptakan multiplier effect yang lebih besar, sehingga ekonomi Indonesia tahun 2025 diproyeksikan masih mampu tumbuh sekitar 5%," tegas Sri Mulyani, Senin (28/7).

Namun, nada yang lebih hati-hati datang dari lembaga-lembaga global.

Terbaru, Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi naik pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 menjadi sebesar 4,8%, dari sebelumnya hanya 4,7%.

Hal tersebut tertuang dalam laporan World Economic Outlook Update Edisi July 2025. Namun, proyeksi tersebut lagi-lagi masih di bawah 5%.

Senada, ASEAN+3 Macroeconomics Research Office (AMRO) memangkas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 menjadi 4,8%. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yang sebesar 5% pada 2025.

Baca Juga: Pemerintah Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal untuk Jaga Stabilitas Ekonomi Nasional

Begitu juga dengan S&P Global Ratings yang mematok pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 hanya sebesar 4,8%.

"Kami memperkirakan pertumbuhan PDB riil Indonesia sedikit di bawah 5% tahun ini karena permintaan domestik menunjukkan tanda-tanda melemah di awal tahun," tulis S&P dalam laporannya, Rabu (30/7).

Sementara itu, Bank Dunia (World Bank) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,7% untuk tahun 2025.

Angka ini lebih rendah dibandingkan laporan Global Economic Prospects (GEP) edisi Januari 2025 yang memproyeksikan pertumbuhan sebesar 5,1%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News