KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen diproyeksikan akan mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (31/1). Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama mengatakan, rilis data ekonomi dari dalam negeri pada pekan depan masih menjadi perhatian pelaku pasar. Dari eksternal, penanganan pandemi di berbagai negara menjadi perhatian utama pelaku pasar. “Hal ini seiring dengan turunnya prospek pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 seiring dengan penyebaran Covid-19 varian omicron,” terang Okie kepada Kontan.co.id, Minggu (30/1). Ia memperkirakan, IHSG bergerak menguat terbatas dengan support 6.603 dan resistance 6.709 pada Senin (31/1). Selain data ekonomi domestik, IHSG juga akan dipengaruhi data ekonomi eksternal pada pekan depan. Analis Erdikha Elit Serkuritas Ivan Kasluthan mengatakan,dari wilayah Eropa ada rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 yang meningkat dari 3,9% menjadi 4,7% secara tahunan. Namun, data pertumbuhan ekonomi di Benua Biru itu turun secara kuartalan, dari 2,2% menjadi 0,6%.
Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan untuk Senin (31/1)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen diproyeksikan akan mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (31/1). Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama mengatakan, rilis data ekonomi dari dalam negeri pada pekan depan masih menjadi perhatian pelaku pasar. Dari eksternal, penanganan pandemi di berbagai negara menjadi perhatian utama pelaku pasar. “Hal ini seiring dengan turunnya prospek pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 seiring dengan penyebaran Covid-19 varian omicron,” terang Okie kepada Kontan.co.id, Minggu (30/1). Ia memperkirakan, IHSG bergerak menguat terbatas dengan support 6.603 dan resistance 6.709 pada Senin (31/1). Selain data ekonomi domestik, IHSG juga akan dipengaruhi data ekonomi eksternal pada pekan depan. Analis Erdikha Elit Serkuritas Ivan Kasluthan mengatakan,dari wilayah Eropa ada rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 yang meningkat dari 3,9% menjadi 4,7% secara tahunan. Namun, data pertumbuhan ekonomi di Benua Biru itu turun secara kuartalan, dari 2,2% menjadi 0,6%.