KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tampaknya inflasi medis masih bakal menghantui bisnis asuransi di Indonesia tahun depan. Menurut laporan yang dibuat Mercer Marsh Benefits (MMB) dan dipublikasikan Kamis (6/11), perusahaan asuransi di Asia memprediksi biaya tarif medis meningkat 12,5% tahun depan. Kenaikan biaya medis tertinggi diprediksi terjadi di Indonesia, yakni mencapai 17,8% di tahun depan. Ini jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi kenaikan biaya yang terjadi di Malaysia, yakni sekitar 15%, juga lebih tinggi dari Filipina yang diprediksi sekitar 16% serta dari Thailand, yang diprediksi sekitar 14,6%. MMB menilai, kondisi ini juga bisa mempengaruhi bisnis. "Tren medis dua digit yang meluas di seluruh Asia pada tahun ini merupakan peringatan, pemotongan tunjangan kesehatan mungkin meringankan anggaran saat ini, tetapi mengalihkan risiko keuangan kepada karyawan dan melemahkan retensi,” papar Steven Yu, MMB Asia Leader, dalam keterangan resmi, Kamis (6/11).
Proyeksi Inflasi Medis Indonesia di 2026 17,8%, Tertinggi di Asia Tenggara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tampaknya inflasi medis masih bakal menghantui bisnis asuransi di Indonesia tahun depan. Menurut laporan yang dibuat Mercer Marsh Benefits (MMB) dan dipublikasikan Kamis (6/11), perusahaan asuransi di Asia memprediksi biaya tarif medis meningkat 12,5% tahun depan. Kenaikan biaya medis tertinggi diprediksi terjadi di Indonesia, yakni mencapai 17,8% di tahun depan. Ini jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi kenaikan biaya yang terjadi di Malaysia, yakni sekitar 15%, juga lebih tinggi dari Filipina yang diprediksi sekitar 16% serta dari Thailand, yang diprediksi sekitar 14,6%. MMB menilai, kondisi ini juga bisa mempengaruhi bisnis. "Tren medis dua digit yang meluas di seluruh Asia pada tahun ini merupakan peringatan, pemotongan tunjangan kesehatan mungkin meringankan anggaran saat ini, tetapi mengalihkan risiko keuangan kepada karyawan dan melemahkan retensi,” papar Steven Yu, MMB Asia Leader, dalam keterangan resmi, Kamis (6/11).
TAG: