Proyeksi inflasi Oktober 2017 0,1%, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju inflasi pada bulan Oktober tahun ini, diperkirakan masih akan terkendali. Namun, sejumlah komoditas masih perlu diwaspadai hingga akhir tahun. Apalagi, inflasi akhir tahun biasanya meningkat sejalan dengan musim Natal dan tahun baru.

Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness Eric Sugandi memproyeksi, inflasi bulan ini akan ada di level 0,1%, lebih rendah dari inflasi September 2017 yang dicatatkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 0,13%.

Sehingga, inflasi tahunan Oktober 2017 sekitar 3,7% year on year (YoY), yang juga lebih rendah dari inflasi tahunan bulan sebelumnya sebesar 3,72% YoY.


"Namun ada beberapa komoditas pangan yang harganya naik. Misalnya, cabai dan beras," kata Eric kepada Kontan.co.id, Selasa (24/10).

Lebih lanjut Eric mengatakan, sejumlah hal masih perlu diwaspadai menjelang akhir tahun. Utamanya, kenaikan tekanan inflasi yang berasal dari permintaan karena pengaruh Natal dan tahun baru, meski tidak sebesar tekanan saat puasa dan lebaran lalu.

Misalnya, kenaikan harga komoditas energi dan juga kemungkinan pelemahan rupiah yang bisa menekan imported inflation. Namun Eric memperkirakan inflasi akhir tahun ini di bawah 4%, yaitu sebesar 3,7% YoY.

Sebelumnya, Ekonom Standard Chartered Bank Aldian Taloputra memperkirakan, inflasi bulan ini tidak jauh berbeda dengan inflasi September. Dari sisi harga pangan yang bergejolak (volatile food) kata dia, akan mencatat deflasi.

Walaupun masih ada komoditas yang harganya mulai mengalami kenaikan, khususnya harga beras. Namun ia melihat, inflasi bahan makanan hingga akhir tahun masih akan terjaga.

Apalagi pemerintah juga telah mengumumkan untuk tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tarif listrik hingga akhir tahun.

Dengan demikian, "Proyeksi inflasi kami hingga akhir tahun ini di 3,8%," kata Aldian. Angka itu lebih tinggi dari inflasi di akhir 2016 yang sebesar 3,02%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto