JAKARTA. Rupiah jatuh ke level terendah dalam dua pekan setelah Standard & Poor memangkas proyeksi kredit jangka panjang Amerika Serikat (AS). Hal ini melemahkan permintaan aset-aset negara berkembang. Acuan harga obligasi juga ikut turun.Rupiah di pasar spot melemah 0,2% ke level Rp 8.688 per dollar AS, per pukul 17.47 WIB. Sebelumnya, mata uang Garuda ini bahkan sempat jatuh ke Rp 8.693 per dollar AS. Ini merupakan level terlemahnya sejak 1 April.Melemahnya mata uang untuk hari yang kedua juga seiring jatuhnya indeks saham regional yang tercermin dari turunnya indeks MSCI Asia Pasifik sebesar 1,4%. S&P mengatakan ada peluang peringkat utang AS di AAA akan diturunkan dalam waktu dua tahun karena kecil kemungkinan para pembuat kebijakan menyetujui rencana pengurangan defisit anggaran dan utang negara. Sementara, imbal hasil obligasi Yunani bertenor dua tahun naik lebih dari 20%.Joanna Tan, ekonom Forecast Singapore Pte. menyebut, ada beberapa berita buruk yang baru terjadi, prospek peringkat utang AS diturunkan, dan kekhawatiran krisis utang yang berlangsung di Yunani."Itu menyebabkan keengganan investor mengambil risiko (risk aversion) secara keseluruhan di Asia, termasuk Indonesia. Asia masih sangat banyak melihat ke negara ekonomi maju sebagai acuan atau sinyal," ujar Joanna.Sementara, harga obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun turun untuk hari yang keempat. Inter-Dealer Market Association menyebut, imbal hasil obligasi yang jatuh tempo Juli 2021 ditutup naik satu basis poin ke 7,86%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Proyeksi kredit AS dipangkas, rupiah tumbang hingga sore ini
JAKARTA. Rupiah jatuh ke level terendah dalam dua pekan setelah Standard & Poor memangkas proyeksi kredit jangka panjang Amerika Serikat (AS). Hal ini melemahkan permintaan aset-aset negara berkembang. Acuan harga obligasi juga ikut turun.Rupiah di pasar spot melemah 0,2% ke level Rp 8.688 per dollar AS, per pukul 17.47 WIB. Sebelumnya, mata uang Garuda ini bahkan sempat jatuh ke Rp 8.693 per dollar AS. Ini merupakan level terlemahnya sejak 1 April.Melemahnya mata uang untuk hari yang kedua juga seiring jatuhnya indeks saham regional yang tercermin dari turunnya indeks MSCI Asia Pasifik sebesar 1,4%. S&P mengatakan ada peluang peringkat utang AS di AAA akan diturunkan dalam waktu dua tahun karena kecil kemungkinan para pembuat kebijakan menyetujui rencana pengurangan defisit anggaran dan utang negara. Sementara, imbal hasil obligasi Yunani bertenor dua tahun naik lebih dari 20%.Joanna Tan, ekonom Forecast Singapore Pte. menyebut, ada beberapa berita buruk yang baru terjadi, prospek peringkat utang AS diturunkan, dan kekhawatiran krisis utang yang berlangsung di Yunani."Itu menyebabkan keengganan investor mengambil risiko (risk aversion) secara keseluruhan di Asia, termasuk Indonesia. Asia masih sangat banyak melihat ke negara ekonomi maju sebagai acuan atau sinyal," ujar Joanna.Sementara, harga obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun turun untuk hari yang keempat. Inter-Dealer Market Association menyebut, imbal hasil obligasi yang jatuh tempo Juli 2021 ditutup naik satu basis poin ke 7,86%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News