JAKARTA. Prospek harga yang suram sulit membangkitkan harga minyak. Apalagi, permintaan terhadap minyak diprediksi merosot karena perlambatan pertumbuhan ekonomi Jepang dan China. Namun harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI), Senin (22/10) pukul 15.00 WIB naik menjadi US$ 90,34 per barel. Harga kontrak pengiriman minyak WTI untuk November 2012 di bursa Nymex itu, menguat 0,32% dari hari sebelumnya, yang merupakan rekor terendah selama dua pekan terakhir. Kendati minyak mampu bangkit, namun analis menilai, bayang-bayang koreksi jauh lebih besar daripada potensi penguatan. “Perekonomian global sedang berjalan lambat. Situasi ekonomi dunia yang lesu, berpotensi mengurangi permintaan minyak,” kata Ken Hasegawa, Commodity Sales Manager di Newedge Group Tokyo, seperti dikutip Bloomberg.
Proyeksi minyak tetap suram
JAKARTA. Prospek harga yang suram sulit membangkitkan harga minyak. Apalagi, permintaan terhadap minyak diprediksi merosot karena perlambatan pertumbuhan ekonomi Jepang dan China. Namun harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI), Senin (22/10) pukul 15.00 WIB naik menjadi US$ 90,34 per barel. Harga kontrak pengiriman minyak WTI untuk November 2012 di bursa Nymex itu, menguat 0,32% dari hari sebelumnya, yang merupakan rekor terendah selama dua pekan terakhir. Kendati minyak mampu bangkit, namun analis menilai, bayang-bayang koreksi jauh lebih besar daripada potensi penguatan. “Perekonomian global sedang berjalan lambat. Situasi ekonomi dunia yang lesu, berpotensi mengurangi permintaan minyak,” kata Ken Hasegawa, Commodity Sales Manager di Newedge Group Tokyo, seperti dikutip Bloomberg.