JAKARTA. Pemerintah memproyeksi belum ada tanda-tanda perbaikan harga komoditi hingga pengujung tahun 2015 mendatang. Namun, di sisi lain, pemerintah yakin, target penerimaan dari pos cukai dalam APBN-P 2015 sebesar Rp 145,75 triliun akan tercapai. "Oleh karena itu kemungkinan prognosis penerimaan bea dan cukai 2015 mencapai kisaran 95% atau Rp 185,33 triliun," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu) Heru Pambudi, Jumat (3/7). Hal tersebut sejalan dengan prognosis penerimaan perpajakan akhir tahun ini oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sebesar 92% dari target. Beberapa upaya ekstra pun akan diintensifkan Ditjen Bea dan Cukai untuk mencapai penerimaan tahun ini. Secara umum, Ditjen Bea Cukai melakukan sinergi dengan Ditjen Pajak dalam melakukan pertukaran data, analisis, audit, penindakan, dan penagihan bersama.
Proyeksi penerimaan bea dan cukai 2015 capai 95%
JAKARTA. Pemerintah memproyeksi belum ada tanda-tanda perbaikan harga komoditi hingga pengujung tahun 2015 mendatang. Namun, di sisi lain, pemerintah yakin, target penerimaan dari pos cukai dalam APBN-P 2015 sebesar Rp 145,75 triliun akan tercapai. "Oleh karena itu kemungkinan prognosis penerimaan bea dan cukai 2015 mencapai kisaran 95% atau Rp 185,33 triliun," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu) Heru Pambudi, Jumat (3/7). Hal tersebut sejalan dengan prognosis penerimaan perpajakan akhir tahun ini oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sebesar 92% dari target. Beberapa upaya ekstra pun akan diintensifkan Ditjen Bea dan Cukai untuk mencapai penerimaan tahun ini. Secara umum, Ditjen Bea Cukai melakukan sinergi dengan Ditjen Pajak dalam melakukan pertukaran data, analisis, audit, penindakan, dan penagihan bersama.