Proyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 5,2% - 5,4%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para ekonom memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal II tahun ini meningkat 5,2% - 5,4%. Adanya kampanye politik, bulan suci Ramadan, dan Hari Raya Lebaran merupakan momentum kenaikan pertumbuhan ekonomi. Kendati begitu, pemerintah diminta untuk kendalikan inflasi pangan dan menggenjot pertumbuhan investasi.

David Sumual, ekonom Bank Central Asia (BCA), memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 meningkat 5,3% hingga 5,4%. Pasalnya, kuartal II memiliki banyak momentum untuk menggenjot tingkat konsumsi rumah tangga.

"Tanpa campur tangan khusus apapun dari pemerintah, konsumsi masyarakat akan meningkat di kuartal II. Banyak momennya, ada kampanye politik, Ramadan, dan Lebaran," ujarnya.


Selain itu, kenaikan harga minyak mentah karena isu geopolotik Amerika Serikat (AS) dan Suriah akan meningkatkan nilai ekspor Indonesia yang berbasis komoditas.

"Kalau harga minyak naik, harga komoditas naik. Ekspor Indonesia berbasis komoditas akan diuntungkan oleh kenaikan harga," ujar Lana Soelistyaningsih, ekonom dari Samuel Asset Management.

Adanya musim panas di AS, menurut Lana, juga akan meningkatkan ekspor Indonesia. Pasalnya, kebutuhan energi AS akan meningkat karena banyak yang melakukan traveling.

"Dengan bangkitnya konsumsi dan ekspor, saya memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 5,21%," jelasnya.

Kendati begitu, Lana meminta pemerintah mempersiapkan beberapa hal guna tercapainya proyeksi kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut.

"Pemerintah harus jaga stabilitas harga pangan, jangan sampai terjadi inflasi pangan yang berlebihan," imbuhnya.

Febrio Kacaribu, peneliti senior di Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI), juga mengatakan bahwa tidak banyak perubahan pilihan kebijakan dalam jangka pendek yang tersedia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kuartal II.

"Pemerintah harus terus bekerja keras menjaga stabilitas rupiah, dan mendorong sektor investasi khususnya dengan segera mengimplementasikan program tax holiday yang baru dengan konsisten," ujarnya.

Febrio juga menyarankan, dalam jangka panjang, revitalisasi industri manufaktur harus dilakukan secara jelas sesuai arah perekonomian dunia agar bisa mendorong ekspor.

"Bila semua itu dilakukan, kami proyeksikan pertumbuhan ekonomi 5,3% untuk tahun 2018," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto