Prudential: Asuransi jiwa syariah tumbuh lebih cepat dibanding konvensional



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prudential Life Assurance optimistis bisnis asuransi di tanah air bakal terus membaik, meskipun penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih rendah. Saat ini, hanya sekitar 7% masyarakat mempunyai asuransi individu.

Corporate Communication and Sharia Directoria Prudential Life Assurance Nini Sumonhandoyo meyakini, tetap ada peluang perkembangan bisnis asuransi jiwa, karena didorong kondisi perekonomian nasional yang terus tumbuh.

“Khusus asuransi jiwa syariah, kami lihat prospeknya sangat baik ke depan. Tren pertumbuhan asuransi jiwa syariah cenderung lebih cepat dari asuransi konvensional, yang artinya permintaan pasar juga perlahan semakin meningkat,” kata Nini kepada Kontan.co.id, Sabtu (29/4).


Prudential Life mengklaim sebagai pemimpin pasar produk asuransi jiwa syariah, akan terus mengembangkan produk ini ke depan. Apalagi, sepanjang tahun 2017, perusahaan mencatatkan kontribusi produk syariah sebesar 20% dari total bisnis yang ada.

Diketahui, tahun lalu Prudential mencatatkan perolehan premi sebesar Rp 26, 8 triliun, atau naik 2% dibandingkan tahun 2016. Tahun ini perusahaan tidak mempunyai target khusus terkait pertumbuhan premi dan hanya berharap bisnis asuransi terus tumbuh.

“Target kami adalah untuk dapat bertumbuh lebih baik pada 2018 dan seterusnya, khususnya mengikuti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sesuai estimasi dari pemerintah,” kata Nini.

Sepanjang Kuartal I 2018, produk unit link yaitu PRUlink menjadi produk yang diminati para nasabah, baik itu melalui pembayaran premi secara regular maupun berkala. Menurut Nini, nasabah menyukai produk unitlink karena menawarkan berbagai manfaat dari proteksi diri dan program investasi jangka panjang.

Oleh karenanya, demi menggenjot pertumbuhan bisnis tahun ini, Prudential akan melalui berbagai strategi, di antaranya mengembangkan produk asuransi digital, menambah tenaga pemasaran, terus mempromosikan asuransi syariah serta semakin mendekatkan diri pada konsumen milenial.

“Khususnya untuk generasi milenial yang menjadi segmen pasar yang kami bidik mengingat merekalah yang akan menjadi angkatan kerja, keluarga muda, dan golongan mapan yang akan datang, yang akan membutuhkan edukasi mengenai asuransi jiwa sedini mungkin sehingga terproteksi sebaik mungkin,” pungkas Nini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini