Prudential beri literasi pada 2.500 perempuan tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prudential Life Assurance kembali mengadakan rangkaian kegiatan Pelatihan Literasi Keuangan untuk perempuan agar mampu mengelola keuangan keluarga dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Pelatihan literasi keuangan ini merupakan salah satu fokus utama dari Community Investment Prudential Indonesia di bidang Edukasi. Tercatat pada 2018 saja Prudential telah merangkul 2.500 perempuan untuk pelatihan tersebut.

President Director Prudential Indonesia Jens Reisch bilang pihaknya percaya pada tingginya potensi perempuan Indonesia terhadap kemajuan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.


Oleh karena itu, pihaknya menaruh perhatian besar kepada perempuan pada program peningkatan literasi keuangan yang kami jalankan.

“Hal ini sejalan dengan strategi pemerintah yang menempatkan perempuan sebagai salah satu prioritas utama dalam berbagai program peningkatan Iiterasi keuangan di Indonesia,” katanya, Selasa (11/12).

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016 oleh OJK, kurang dari 30% orang Indonesia yang melek keuangan. Artinya, tingkat pemahaman masyarakat Indonesia terhadap berbagai produk dan jasa keuangan masih cukup rendah.

Melalui survei tersebut juga terungkap bahwa tingkat Iiterasi keuangan perempuan (25,5%) Iebih rendah dibandingkan pria (33,2%).

Hal ini membuat perempuan Iebih berisiko terdampak dari berbagai isu sosial seperti kejutan finansial tak terduga serta kesenjangan sosial. Dan ini merupakan tantangan yang harus dapat diatasi oleh semua pihak karena pentingnya peran perempuan dalam pengelolaan keuangan keluarga.

Ia melanjutkan, program tersebut juga merupakan wujud komitmen perusahaannya untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat yang sejalan dengan Peraturan OJK No. 76/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor jasa Keuangan bagi Konsumen dan/atau Masyarakat, Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (revisit 2017), Peraturan Presiden No. 82/2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) dan berbagai program dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Sementara itu Titi Eko Rahayu‚ Staf Ahli Menteri Bidang Pengentasan Kemiskinan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut program tersebut sejalan dengan komitmen pihaknya untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan secara mandiri melalui program Pengembangan lndustri Rumahan.

"Ke depannya, saya berharap dengan adanya kegiatan Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan yang didukung oleh Kementerian PPPA,” kata Titi.

Secara total, sejak pertama kali dijalankan pada 2009, program ini telah menjangkau Iebih dari 27.000 perempuan di 24 kota di seluruh Indonesia.

Pencapaian ini tidak Iepas dari sinergi dengan berbagai kementerian yaitu Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto