KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) hingga kuartal III-2024, mencatatkan pertumbuhan positif laba bersih (net profit) sebesar 18,4% atau mencapai Rp 1,6 triliun, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen mengatakan bahwa pencapaian laba tersebut sejalan dengan pendapatan premi yang tumbuh 4,20% secara yoy dari Rp 14,80 triliun di kuartal III-2023 menjadi Rp 15,45 triliun di kuartal ketiga tahun ini. Dengan begitu, Karin mengatakan bahwa Prudential Indonesia terus menerapkan strategi agar kinerja perusahaan terus positif ke depannya, diantaranya yaitu dengan selalu mendengarkan insight dan masukan dari kebutuhan nasabah saat ini dan masa depan, sehingga Prudential Indonesia dapat menghadirkan produk sesuai segmen dan kebutuhan nasabah termasuk nasabah baru.
Baca Juga: Prudential Indonesia Bayar Klaim dan Manfaat Rp 13,6 Triliun pada Kuartal III-2024 Selain itu, Karin menuturkan, guna menjaga pertumbuhan positif di tahun depan, Prudential Indonesia menyiapkan strategi segmentasi nasabah untuk menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan profil nasabah. “Kami membagi segmentasi tersebut terdiri dari, generasi muda yang tengah memulai karir dan hidup mandiri, individu yang sudah mapan secara usia dan finansial, keluarga, hingga orang tua yang memasuki masa pensiun. Masing-masing segmen ini memiliki pertimbangan dan preferensi berbeda untuk kebutuhan finansial mereka,” kata dia kepada Kontan, Senin (30/12). Ia menerangkan bahwa melalui segmentasi nasabah ini, Prudential Indonesia menjadi lebih fokus dalam merancang strategi bisnis termasuk menyesuaikan produk dan layanan agar lebih relevan untuk setiap segmen dan pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah. Tidak hanya itu, Karin bilang, untuk mewujudkan layanan yang berkualitas dan tepat sasaran kepada masing-masing segmen nasabah, Prudential Indonesia juga mengoptimalkan tenaga pemasar yang sesuai dengan target nasabah yang akan disasar. “Misalnya, melalui GenPRU untuk menyasar pasar gen Z, mempertimbangkan saat ini gen Z mendominasi sebaran penduduk di Indonesia. Apalagi mereka sudah pada fase mulai bekerja dan memiliki penghasilan,” imbuhnya. Ia berharap, hal tersebut dapat membantu mengakomodir kebutuhan nasabah dan upaya literasi finansial yang dijalankan dapat mudah dipahami oleh masing-masing segmen.