KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prudential Life Assurance mencatatkan total aset sebesar Rp 72 triliun dan memiliki dana investasi nasabah sebesar Rp 66,6 triliun hingga akhir tahun 2021. Di saat yang sama, Prudential juga membukukan total pendapatan premi sebesar Rp 23 triliun, yang sebagian besar berasal dari premi reguler dan ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dari produk dengan premi yang terjangkau. Di sisi lain, sepanjang 2021, Prudential melakukan pembayaran total klaim dan manfaat sebesar Rp 16,6 triliun
Kondisi keuangan perusahaan yang sehat juga tercermin dari tingkat solvabilitas (Risk Based Capital) sebesar 479%, atau lebih besar dari ketentuan minimal target internal yang ditetapkan oleh regulator. Baca Juga: Askrindo Selenggarakan Penyaluran Minyak Goreng Murah di Beberapa Kota Kinerja Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia tercatat kuat, tercermin dari total aset terbesar di industri senilai Rp7,7 triliun dan total pendapatan kontribusi yang stabil sebesar Rp 3,6 triliun. Presiden Direktur Prudential M. L. Triwardhany mengatakan di tengah kondisi yang menantang pihaknya justru menghadirkan ragam inisiatif dan inovasi guna memenuhi kebutuhan akan perlindungan jiwa, kesehatan, dan finansial yang kian beragam demi mendukung ketahanan ekonomi negara dan keluarga di Indonesia. "Kami sangat bersyukur strategi tersebut membuat kinerja bisnis perusahaan tetap solid untuk dapat mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan lebih sejahtera, sehingga mereka bisa mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (27/4). Komitmen berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kian beragam ditunjukkan dengan meluncurkan sejumlah produk unit link dan tradisional tahun lalu, mulai dari produk asuransi jiwa untuk memenuhi kebutuhan perencanaan harta warisan, solusi meningkatkan ketahanan finansial di masa pensiun, serta solusi manfaat dana pendidikan bulanan. Prudential Indonesia juga menghadirkan berbagai pilihan dana investasi baru untuk memenuhi profil risiko serta tujuan keuangan nasabah yang lebih beragam, seperti investasi ke sektor teknologi yang menawarkan hasil investasi lebih optimal untuk jangka panjang, hingga potensi tambahan nilai investasi bulanan.