JAKARTA. Sepanjang tahun 2010, PT Indomobil Finance Indonesia memang berhasil meningkatkan penyaluran pembiayaan. Namun, keberhasilan tersebut tidak diiringi dengan pertumbuhan laba yang tinggi. Manajemen perusahaan multifinance ini beralasan, penerapan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50/55 menghambat kenaikan laba bersih. Sepanjang tahun lalu, perusahaan pembiayaan milik Indomobil Group ini hanya mampu mengumpulkan laba bersih Rp 48,11 miliar. Pencapaian ini tumbuh sekitar 17,34% dibanding labanya di 2009. Pertumbuhan laba bersih ini tidak sebanding dengan pertumbuhan pembiayaan dan aset. Berdasarkan laporan keuangan Indomobil Finance, tampak beberapa penyebab penurunan laba tersebut. Antara lain, perusahaan semakin boros mengeluarkan biaya. Terutama beban biaya gaji pegawai, tunjangan, dan kesejahteraan karyawan yang naik 23,25% menjadi Rp 104,4 miliar. Selain itu, pencadangan kerugian juga meningkat sebesar 25,61% menjadi Rp 125,7 miliar.
PSAK No. 50/55 menghambat kenaikan laba bersih Indomobil Finance
JAKARTA. Sepanjang tahun 2010, PT Indomobil Finance Indonesia memang berhasil meningkatkan penyaluran pembiayaan. Namun, keberhasilan tersebut tidak diiringi dengan pertumbuhan laba yang tinggi. Manajemen perusahaan multifinance ini beralasan, penerapan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50/55 menghambat kenaikan laba bersih. Sepanjang tahun lalu, perusahaan pembiayaan milik Indomobil Group ini hanya mampu mengumpulkan laba bersih Rp 48,11 miliar. Pencapaian ini tumbuh sekitar 17,34% dibanding labanya di 2009. Pertumbuhan laba bersih ini tidak sebanding dengan pertumbuhan pembiayaan dan aset. Berdasarkan laporan keuangan Indomobil Finance, tampak beberapa penyebab penurunan laba tersebut. Antara lain, perusahaan semakin boros mengeluarkan biaya. Terutama beban biaya gaji pegawai, tunjangan, dan kesejahteraan karyawan yang naik 23,25% menjadi Rp 104,4 miliar. Selain itu, pencadangan kerugian juga meningkat sebesar 25,61% menjadi Rp 125,7 miliar.