PSN bersama Indosat Ooredoo luncurkan Satelit Nusantara Dua



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bersama Indosat Ooredoo dan PT Pintar Nusantara Sejahtera (PNS) sejak 2017 lalu bersepakat membentuk perusahaan joint venture PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) untuk menandatangani pembelian satelit Nusantara Dua.

Setelah melewati serangkaian persiapan, satelit Nusantara Dua dijadwalkan akan meluncur ke orbit pada kuartal dua tahun ini. Nusantara Dua yang akan dioperasikan oleh PSNS ini menggantikan satelit Palapa-D untuk melayani kebutuhan akses internet broadband dan layanan broadcasting berkualitas tinggi.

“Setelah meluncurkan satelit Nusantara Satu pada tahun lalu, kami berharap satelit Nusantara Dua akan semakin memperkuat posisi kelompok usaha PSN sebagai pemain utama dan terkemuka di industri satelit Indonesia. Dengan pengalaman dan rekam jejak PSN, kami optimistis satelit baru ini akan memberikan benefit bagi percepatan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia sehingga dapat menjadi solusi untuk mengurangi kesenjangan digital nasional,” ujar Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso dalam keterangan pers, Rabu (1/4).


Baca Juga: PSN geber layanan internet satelit Ubiqu-Sinyalku

Meski Indonesia dan dunia saat ini sedang menghadapi permasalahan sama yaitu memerangi penyebaran virus corona atau Coronavirus disease (Covid-19) yang semakin meluas, Presiden Direktur PSNS Johanes Indri Prijatmodjo menegaskan perusahaan tetap berkomitmen untuk tetap meluncurkan satelit Nusantara Dua di tengah tantangan yang terjadi saat ini.

“Program satelit Nusantara Dua merupakan program jangka panjang kami dan merupakan bentuk komitmen perusahaan kepada para pelanggan di seluruh Indonesia,” kata Johanes.

Johanes menjelaskan satelit Nusantara Dua akan beroperasi untuk menggantikan satelit Palapa-D milik Indosat Ooredoo yang berada di 113 Bujur Timur (BT). Satelit Nusantara Dua yang dibuat oleh China Great Wall Industry Corporation memiliki berat pada saat diluncurkan 5.550 kilogram dan bobot roket peluncurnya mencapai 425.800 kilogram.

Dengan kapasitas 20x36 MHz transponder C-band FSS dan 9.5 gigabits per second (Gbps) HTS, satelit dapat mencakup wilayah seluruh Indonesia, Asia Pasifik, hingga Australia untuk transponder C-band dan seluruh Indonesia untuk HTS.

Chief Business Officer Indosat Ooredoo Bayu Hanantasena mengatakan, “Kami berkomitmen untuk terus menyediakan layanan telekomunikasi terbaik bagi para pelanggan bisnis. Sejalan dengan strategi tiga tahun Indosat Ooredoo yang menjadikan B2B sebagai mesin pertumbuhan baru, satelit Nusantara Dua akan melengkapi portofolio layanan Indosat Ooredoo Business.”

Baca Juga: PSN bakal luncurkan 3 satelit berkapasitas jumbo

Johanes melanjutkan, satelit dengan masa hidup hingga 15 tahun mendatang ini memiliki teknologi yang sama dengan pendahulunya, satelit Nusantara Satu, yakni membawa Classic Fixed Satellite Service di C-band dan HTS di Ku-band.

Dengan itu, satelit menjadi lebih efisien namun tetap memiliki nilai tambah pada kehandalan tautan. Satelit ini pun dapat dimanfaatkan untuk VSAT, broadcast, broadband, backbone, serta backhaul.

“Kami sudah memulai tahap awal pembangunan satelit sejak 2017. Pada awal Maret 2020, kami telah menyelesaikan satellite pre-shipment review dan hasilnya dapat mengantar satelit untuk meluncur pada awal April mendatang. Kami berharap peluncuran berjalan lancar sehingga diperkirakan pada Juni 2020 dapat siap melayani masyarakat,” tutup Johanes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto