PSN Jembatan Kretek II Garapan Hutama Karya (HK) Diresmikan Jokowi Hari Ini (2/6)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) telah menyelesaikan pembangunan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), Jembatan Kretek II, yang merupakan bagian dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak Desember 2022 serta mulai dibuka untuk masyarakat Februari 2023 lalu.

Diresmikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo, pada hari ini, Jum’at (2/6), jembatan sepanjang 600 meter ini menghubungkan jalan Samas Kretek dengan Poncosari-Greges.

Dalam sambutannya Jokowi menyampaikan bahwa kehadiran jembatan ini dapat mengatasi berbagai masalah dan meningkatkan kecepatan ekonomi daerah, pemerataan pembangunan.


Memiliki empat jalur dengan biaya Rp 364 miliar, jembatan ini menjadi bagian dari jalur lintas selatan, di mana di Provinsi Bantul sudah selesai 100%, di provinsi Jawa Barat sudah 100%, dan di Provinsi Jawa tengah sudah hampir 100%.

Baca Juga: Hutama Karya Mulai Garap Rest Area Permanen di Tol Pekanbaru-Dumai

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan bahwa kehadiran jembatan ini mempermudah akses antara daerah Tirtohargo dengan Parangtritis yang akan menghemat waktu tempuh dari yang sebelumnya 20 menit menjadi hanya 6 menit saja, serta pengembangan daerah Pantai Selatan Yogyakarta.

“Dengan akses yang semakin mudah tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan pemerataan ekonomi wilayah sekitar, mendekatkan UMKM dengan pangsa pasar, serta dapat menunjang pengembangan destinasi wisata di selatan Jawa,” imbuh Tjahjo, dalam keterangan resminya, Jumat (2/6).

Lebih lanjut, Tjahjo juga menambahkan, dalam mempercepat pembangunannya, Hutama Karya menerapkan beberapa metode kerja dan teknologi yang disesuaikan dengan kondisi tanah dan daerah di sana, antara lain teknologi anti gempa menggunakan teknologi bantalan karet inti timbal (Lead Rubber Bearing) yang memiliki peranan penting untuk meningkatkan ketahanan struktur dalam menghadapi risiko gempa bumi.

Selain itu diterapkan pula teknik perbaikan tanah dengan metode soil replacement untuk memperbaiki kondisi dan daya dukung tanah, serta metode Structural Health Monitoring System (SHMS) untuk mendeteksi kerusakan pada jembatan dengan menggunakan alat instrumentasi untuk mendeteksi aksi-aksi pada struktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari