KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (
PSSI) memproyeksikan pendapatan untuk tahun fiskal 2021 melebihi US$ 100 juta atau naik lebih dari 60% dibandingkan tahun lalu. Raihan tersebut akan menjadi yang pertama kalinya bagi PSSI untuk mencatat pendapatan lebih dari US$ 100 juta. Direktur Utama Pelita Samudera Shipping, Iriawan Ibarat, mengungkapkan bahwa lonjakan harga batubara dan komoditas lainnya, serta permintaan yang tinggi untuk angkutan batubara di dalam dan luar negeri membuat kinerja PSSI terus bertumbuh. Hal ini juga didukung oleh tiga segmen bisnis PSSI, yakni
Floating Loading Facility (FLF),
Tug and Barge (TNB), dan
Mother Vessel (MV). Hingga akhir November, total pendapatan dari tiga segmen bisnis tersebut telah mencapai lebih dari US$ 98 juta, yang diantaranya berasal dari sekitar 30 juta metrik ton volume angkutan.
Baca Juga: Pelita Samudera (PSSI) merealisasikan buyback saham Rp 36,09 miliar "Ini adalah tahun yang sangat istimewa bagi PSSI. Sejak awal kami sudah menargetkan pendapatan melampaui US$ 100 juta. Kami berhasil mencapainya dengan menyediakan layanan yang baik, fokus pada kebutuhan pelanggan, dan mengantisipasi kebutuhan pasar yang berkembang di seluruh industri selama tahun pandemi kedua ini," kata Iriawan dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (21/12). Selain pendapatan dari Freight Charter, kontribusi pendapatan yang signifikan tahun ini berasal dari segmen MV yang semakin memperluas segmen pasar internasional. Juga melayani permintaan domestik dari perusahaan BUMN seperti, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk mengangkut Alumina dari Kendawangan, Kalimantan Barat ke Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara.
Pencapaian penting lainnya termasuk 14 set TNB yang mengangkut nikel, menunjukkan upaya kuat PSSI memperluas basis pelanggan ke nikel, bauksit, alumina, dan klinker. "Kami terutama berterima kasih kepada pelanggan atas masukan, ide, dan dukungan untuk membantu membuat PSS mencapai
milestone ini,“ pungkas Iriawan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .