KONTAN.CO.ID - PT Berdikari (Persero) dengan menggandeng PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) mulai merambah ke bisnis perunggasan. Bila tidak ada aral melintang, Berdikari akan mulai melakukan proses produksi pada Oktober mendatang. Direktur Utama PT Berdikari, Eko Taufik Wibowo mengatakan, Berdikari hanya membutuhkan persetujuan kuota bibit indukan ayam alias grand parent stock (GPS) sebanyak 30.000 - 35.000 ekor dari kementerian pertanian yang diharapkan dapat direalisasikan September ini. "Kuota GPS sebanyak 35.000 yang kami ajukan itulah yang akan kami jadikan sebagai awal masuknya kami ke industri unggas. Denga itu, kami siap untuk berperan dalam menstabilkan harga," tutur Eko kepada KONTAN, Selasa (5/9).
PT Berdikari siap masuk bisnis perunggasan
KONTAN.CO.ID - PT Berdikari (Persero) dengan menggandeng PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) mulai merambah ke bisnis perunggasan. Bila tidak ada aral melintang, Berdikari akan mulai melakukan proses produksi pada Oktober mendatang. Direktur Utama PT Berdikari, Eko Taufik Wibowo mengatakan, Berdikari hanya membutuhkan persetujuan kuota bibit indukan ayam alias grand parent stock (GPS) sebanyak 30.000 - 35.000 ekor dari kementerian pertanian yang diharapkan dapat direalisasikan September ini. "Kuota GPS sebanyak 35.000 yang kami ajukan itulah yang akan kami jadikan sebagai awal masuknya kami ke industri unggas. Denga itu, kami siap untuk berperan dalam menstabilkan harga," tutur Eko kepada KONTAN, Selasa (5/9).