JAKARTA. PT Bukit Jonggol Asri (PT BJA) mengaku tidak tahu soal kasus tindak pidana korupsi (Tipikor) yang menyeret Bupati Bogor Rachmat Yasin. Investor Relation Michael malah mempertanyakan keterkaitan antara perusahaannya dengan kasus dugaan suap Rp 4,5 miliar terkait rekomendasi tukar menukar lahan hutan seluas 2.754 hektare (Ha). “Kita hanya mengikuti perkembangan berita. Kita ingin mendapatkan klarifikasi (dari KPK). Tanah yang mana? Lokasinya di mana? Bogor kan luas. Apakah betul bagian tanahnya PT BJA? Bagaimana KPK mengaitkan dengan PT BJA,” kata Michael saat dihubungi KONTAN, Jumat (9/5). Lebih lanjut Michael mengklaim bahwa perusahaannya tidak mengenal sosok Fransiskus Xaverius Yohan Yhap yang juga turut terseret menjadi tersangka kasus tersebut. Padahal, sebelumnya Ketua KPK Abraham Samad menyebut bahwa Yohan merupakan perwakilan dari PT BJA sehingga perusahaan pengembang tersebut turut terseret.
PT BJA mengaku bahwa Fransiskus bukan karyawannya
JAKARTA. PT Bukit Jonggol Asri (PT BJA) mengaku tidak tahu soal kasus tindak pidana korupsi (Tipikor) yang menyeret Bupati Bogor Rachmat Yasin. Investor Relation Michael malah mempertanyakan keterkaitan antara perusahaannya dengan kasus dugaan suap Rp 4,5 miliar terkait rekomendasi tukar menukar lahan hutan seluas 2.754 hektare (Ha). “Kita hanya mengikuti perkembangan berita. Kita ingin mendapatkan klarifikasi (dari KPK). Tanah yang mana? Lokasinya di mana? Bogor kan luas. Apakah betul bagian tanahnya PT BJA? Bagaimana KPK mengaitkan dengan PT BJA,” kata Michael saat dihubungi KONTAN, Jumat (9/5). Lebih lanjut Michael mengklaim bahwa perusahaannya tidak mengenal sosok Fransiskus Xaverius Yohan Yhap yang juga turut terseret menjadi tersangka kasus tersebut. Padahal, sebelumnya Ketua KPK Abraham Samad menyebut bahwa Yohan merupakan perwakilan dari PT BJA sehingga perusahaan pengembang tersebut turut terseret.