PT DI baru kantongi 25% target penjualan



JAKARTA. Hingga akhir Juni, PT Dirgantara Indonesia baru mengantongi 25% dari target penjualan tahun ini. Tahun ini, PT DI menargetkan mengantongi penjualan hingga US$ 480 juta.

“Memang target tahun ini sepertinya cukup berat untuk tercapai,” kata Budi Santoso, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia pada KONTAN, Senin (17/8).

PT DI saat ini masih fokus memproduksi pesawat terbang khusus dan militer. Kalaupun akan mencoba untuk memproduksi dan menjual pesawat komersial, baru terbatas untuk jenis kecil yang berkapasitas 50 - 60 orang.


“Memang kami sedang siapkan rancangan prototipe untuk pesawat jenis ini bernama N219. Ini demi memenuhi permintaan pemerintah untuk memperkuat transportasi udara kita di tengah kenyataan negara kita merupakan negara kepulauan yang tak semuanya bisa dijangkau pesawat besar,” ujar Budi.

Mengenai produksi dan penjualan pesawat komersial berkapasitas besar seperti Boeing, PT Dirgantara Indonesia belum memikirkan ke arah sana. “Percuma kita buat kalau permintaan produk kami nanti tidak ada,” kata Irland Budiman, Kepala Humas PT Dirgantara Indonesia pada KONTAN, Senin (17/8).

Berdasarkan data PT Dirgantara Indonesia akhir tahun 2014, sejak berdiri tahun 1976 sudah sebanyak 391 unit pesawat yang telah diproduksi dan dijual. Produk terbanyak adalah pesawat CN 235 sebanyak 275 unit. Disusul helicopter NBO 105 sebanyak 122 unit dan pesawat NC 212 sebanyak 102 unit.

Sisanya helikopter BELL 412 sebanyak 63 unit, helikopter NAS 332 sebanyak 20 unit, helicopter NSA 330 sebanyak 11 unit, pesawat CN 295 sebanyak 8 unit, pesawat AS 365 sebanyak 2 unit dan helikopter AS 550 sebanyak 1 unit.

Dari jenis produk pesawat CN 235 oleh PT Dirgantara Indonesia, sebanyak 7 unit pesawat militer telah dieskpor ke Uni Emirat Arab dan 3 unit pesawat militer diekspor ke Pakistan. Selain itu, 7 unit pesawat militer dan 4 unit pesawat cost guard juga diekspor ke Korea Selatan. Sementara 2 unit pesawat trasportasi sipil dieskpor ke Thailand. Sebanyak 6 pesawat militer diekspor ke Malaysia. Ditambah 2 unit pesawat kargo dieskpor ke Senegal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia