PT DI siapkan kontrak pembelian pesawat CN235 dengan Senegal dan Pantai Gading



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Afrika masih menjadi salah satu pasar yang menggiurkan bagi PT Dirgantara Indonesia. Perusahaan yang berbasis di Bandung, Jawa barat tersebut dikabarkan kembali menerima pesanan pesawat tipe CN235 dari Senegal dan Pantai Gading.

Menurut Kepala Divisi Sales PT DI Ibnu Bintarto pihak pemesan dalam waktu dekat akan meneken kontrak pembelian dengan PT DI.

"Masing-masing negara, yakni Senegal dan Pantai Gading akan meneken kontrak pembelian satu unit pesawat CN235-220." ujar Ibnu melalui keterangan tertulis yang diterima oleh Kontan.co.id pada Selasa (13/11).


Sebagai informasi, pesawat CN235-220 merupakan varian pengembangan dari CN235-10 yang pertama kali dikembangkan oleh PT DI (d/h IPTN) dan CASA Spanyol pada tahun 1979.

CN235-220 mampu terbang dengan jarak jangkau sejauh 1773 km atau melonjak dua kali lipat dibandingkan varian CN235-10. Tak hanya itu bobot total pesawat untuk mengudara (Maximum Take Off Weight/MTOW) terdongkrak menjadi 16 ton.

Sejauh ini PT DI telah meneken kontrak pembelian masing-masing dua unit varian CN235-10 dan CN235-220 kepada Senegal. Satu unit CN235-220 hingga kini masih dalam proses pengerjaan di hanggar PT DI. Pesawat - pesawat tersebut dikirim ke pihak pembeli dalam waktu sekitar 1,5 tahun setelah proses pengerjaan.

Ketika ditanya soal nilai kontrak yang berhasil diraih, Ibnu enggan memberikan keterangan lebih lanjut. Ia hanya menyebut pesawat CN235 produksi PT DI dibanderol sekitar USD 30 juta per unitnya. Banderol tersebut tentunya akan bervariasi mengingat adanya perbedaan varian dan spesifikasi khusus yang diminta oleh pembeli.

Pembelian pesawat CN235 oleh Senegal dan Pantai Gading dilakukan melalui bantuan perusahaan swasta asal Eropa.

"Perusahaan tersebut bertindak sebagai pembeli langsung dari PT DI kemudian dijual kembali kepada end customer yaitu Senegal dan Pantai Gading dengan purchase scheme tersendiri," ungkap Ibnu.

Tingginya potensi replacement atau penggantian pesawat tua di Benua Hitam menjadi potensi yang sangat besar bagi PT DI untuk menambah pundi - pundi pendapatannya.

Dikutip dari keterangan resmi Indo Defence 2018 Expo dan Forum beberapa waktu lalu, Direktur Utama PT DI Elfien Guntoro menjelaskan potensi replacement untuk pesawat sekelas CN235 berjumlah 95 unit.

Sedangkan untuk kelas lainnya dengan kapasitas angkut lebih kecil, pesawat tipe NC212i dan N219 mempunyai potensi masing - masing 29 dan 111 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto