PT EKP minta saran Dubes Abu Dhabi dalam pajak



JAKARTA. PT EK Prima Ekspor Indonesia (PT EKP) mendapat bantuan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan rentetan masalah pajak yang menyeret direkturnya, Ramapanicker Rajamohanan Nair, dalam kasus suap.

Yuli Kanastren, bawahan Rajamohanan di PT EKP dalam sidang Tindak Pidana Korupsi menceritakan, banyak meminta saran Husein Bagir, duta besar Abu Dhabi untuk Indonesia. EKP merupakan anak usaha Lulu Group International yang berbasis di Abud Dhabi.

"Saya cerita soal pajak di Indonesia seperti ini dengan banyak masalah yg kita hadapi. Dia kasih masukan, kirim surat ke Pak Ken (Dirjen Pajak) dan SMS ke Bu Sri (Menteri Keuangan)," tutur Yuli dalam sidang, Senin (6/3).

Dia juga menceritakan saran untuk mengirim dokumen-dokumen masalah pajak PT EKP kepada Arif Budi Sulistyo, ipar Presiden Jokowi. Hal itu juga terungkap dalam rekaman percakapan telepon antara Yuli dan Husein.

"Jadi pak Arif kan bisa teruskan ke dalam itu," kata Husein. 

Kalimat itu ditanggapi Yuli dengan bilang, "Ya, ya, ya."

Selain itu, Husein juga menyebut bahwa Arif dekat dengan seseorang yang bernama Pramono. "Sama Pak Pramono. Dia kan juga deket sama Pak Pramono itu," ucap Husein dalam rekaman.

Meski begitu, waktu itu Yuli masih belum mengetahui identitas Arif dan Pramono. Belakangan ia baru tahu bahwa Arif adalah kerabat Jokowi.

Selain itu, menurut Yuli, Husein juga mengaku kaget dengan sistem pajak di Indonesia yang masih minta-minta duit dari Wajib Pajak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia