JAKARTA. PT Garam Persero telah mendatangkan garam impor dari Australia dan India awal bulan Mei 2017 kemarin. Impor garam impor dari dua negara tersebut sebesar 75.000 ton. Masing-masing dari Australia sebanyak 55.000 ton sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan garam impor dari India sudah tiba di Pelabuhan Belawan. Garam impor ini baru 10% dari total kebutuhan bahan baku garam untuk semester I 2017, sehingga PT Garam berencana mengajukan tambahan impor lagi. Direktur Utama PT Garam Ahmad Budiono mengatakan saat ini garam impor yang sudah tiba di Surabaya segera akan didistribusikan ke sejumlah pabrik garam yang kekurangan bahan baku akibat musim hujan berkepanjangan sejak awal tahun ini. Sementara garam yang sudah tiba di pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara segera akan dilakukan bongkar muat. "Kami menjual garam itu dengan harga Rp 930.000 per ton di gudang PT Garam," ujar Ahmad, Rabu (3/5) kemarin. Ahmad menjelaskan, garam ini akan didistribuskan kepada sejumlah pabrikan. Baik itu pabrik skala menengah maupun skala besar.
PT Garam akan mengajukan impor lagi
JAKARTA. PT Garam Persero telah mendatangkan garam impor dari Australia dan India awal bulan Mei 2017 kemarin. Impor garam impor dari dua negara tersebut sebesar 75.000 ton. Masing-masing dari Australia sebanyak 55.000 ton sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan garam impor dari India sudah tiba di Pelabuhan Belawan. Garam impor ini baru 10% dari total kebutuhan bahan baku garam untuk semester I 2017, sehingga PT Garam berencana mengajukan tambahan impor lagi. Direktur Utama PT Garam Ahmad Budiono mengatakan saat ini garam impor yang sudah tiba di Surabaya segera akan didistribusikan ke sejumlah pabrik garam yang kekurangan bahan baku akibat musim hujan berkepanjangan sejak awal tahun ini. Sementara garam yang sudah tiba di pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara segera akan dilakukan bongkar muat. "Kami menjual garam itu dengan harga Rp 930.000 per ton di gudang PT Garam," ujar Ahmad, Rabu (3/5) kemarin. Ahmad menjelaskan, garam ini akan didistribuskan kepada sejumlah pabrikan. Baik itu pabrik skala menengah maupun skala besar.