JAKARTA. PT Garam mengaku mengaku kesulitan mencari kapal pengangkut garam dari Australia dan India. Oleh karena itu, perusahaan pelat merah ini baru mampu merealisasikan impor garam sebesar 50% dari kuotanya. Yulian Lintang, Direktur Keuangan, Pemasaran dan Umum PT Garam mengatakan, hingga saat ini perusahaannya belum melakukan penambahan impor. "Kita baru merealisasikan 50% dari kuota impor yang diberikan," kata Yulian kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Yulian mengakui, untuk mencari kapal pengangkut garam di Australia dan India sangat sulit. Sebab garam menjadi komoditas terakhir yang dapat diangkut oleh kapal setelah beras dan buah. "Setelah tidak ada komoditas lain, baru mereka mau mengangkut garam," katanya.
PT Garam kesulitan cari kapal untuk impor garam
JAKARTA. PT Garam mengaku mengaku kesulitan mencari kapal pengangkut garam dari Australia dan India. Oleh karena itu, perusahaan pelat merah ini baru mampu merealisasikan impor garam sebesar 50% dari kuotanya. Yulian Lintang, Direktur Keuangan, Pemasaran dan Umum PT Garam mengatakan, hingga saat ini perusahaannya belum melakukan penambahan impor. "Kita baru merealisasikan 50% dari kuota impor yang diberikan," kata Yulian kepada KONTAN, akhir pekan lalu. Yulian mengakui, untuk mencari kapal pengangkut garam di Australia dan India sangat sulit. Sebab garam menjadi komoditas terakhir yang dapat diangkut oleh kapal setelah beras dan buah. "Setelah tidak ada komoditas lain, baru mereka mau mengangkut garam," katanya.