PT Garam siap produksi di akhir tahun



JAKARTA. PT Garam siap produksi alias panen garam di akhir tahun ini bila cuaca mendukung. Achmad Budiono, Direktur Utama PT Garam mengatakan, badai La Nina membuat pergeseran musim sehingga ada beberapa wilayah yang diguyur hujan dalam jangka waktu lama.

Namun, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur tidak ada hujan. "Bila satu minggu ke depan tidak hujan kami siap produksi," katanya pada KONTAN, Rabu (19/10).

Bila produksi ini dapat dilakukan otomatis akan menambah stok garam di dalam negeri. Maklum saja, saat ini produksi garam sedang anjlok akibat curah hujan yang tinggi.


Sepanjang tahun 2016 PT Garam menargetkan total produksi sebesar 345.000 ton. Untuk mencapai target tersebut, PT Garam bakal melakukan panen di dua wilayah yaitu Pulau Jawa dan Kupang. Untuk di Jawa, total produksi garam bakal mencapai sekitar 300.000 ton. Nilai ini turun dari biasanya yang mencapai sekitar 345.000 ton. 

Sedangkan, untuk Provinsi Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sekitar 40.000 ton sampai 50.000 ton. Sekadar mengingatkan, lahan garam di Kupang merupakan lahan baru milik PT Garam. Khusus untuk lahan tersebut, perusahaan bakal menggunakan masa panen musiman. Artinya, garam bakal dipanen saat mendekati musim hujan. 

Perusahaan ini juga lebih banyak menggunakan teknologi mesin di Kupang untuk proses produksinya karena SDM yang kurang. Hal ini berbeda dengan proses produksi di pulau Jawa yang belum banyak menggunakan teknologi mesin. Alasannya, masih banyak SDM serta model usaha yang padat karya.

Asal tahu saja, saat ini, PT Garam masih dalam tahap tanam di kedua wilayah tersebut. Sekadar informasi, produksi garam sampai semester I 2016 baru mencapai 100.000 ton. Meski pencapaian belum ada separuh dari target, namun Usman optimistis target sampai akhir tahun tetap tercapai.

PT Garam memiliki lahan penggaraman seluas kurang lebih 5.340 hektare (ha). Lahan tersebut tersebar di Madura, antara lain di Sampang seluas kurang lebih 1.100 ha, Pamekasan 980 ha, Sumenep I 2.620 ha, dan Sumenep II 640 ha. Perusahaan ini juga mengoperasikan pabrik dengan kapasitas produksi 350.000 ton per tahun. 

PT Garam menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2015 yang baru cair di awal tahun ini senilai Rp 300 miliar. Rencananya, mereka bakal memakai Rp 56 miliar untuk membangun pabrik baru di Madura, sebanyak Rp 222 miliar untuk menyerap garam rakyat, Rp 7 miliar untuk meningkatkan produksi, serta Rp 7 miliar untuk mengembangkan lahan penggaraman baru seluas 5.000 ha di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini