PT Garam targetkan 2019 selesai buka lahan di NTT



JAKARTA. PT Garam melakukan panen perdana di Desa Bipolo, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) di akhir tahun ini. PT Garam berhasil memproduksi sekitar 300 ton garam kristal dari lahan seluas 14 hektare (ha). Ini adalah panen perdana setelah dilakukan pengolahan lahan tambak garam di daerah ini.

Untuk tahun depan, perusahaan pelat merah ini masih akan fokus untuk membuka lahan di NTT. Karena, potensi lahan garam di wilayah tersebut sebesar 13.000 ha dengan hasil produksi mencapai 1,3 juta ton.

Sayangnya, Ahmad masih enggan menyebutkan jumlah luas area yang akan dibuka. Sampai sekarang, perusahaan sudah mengoperasikan lahan garam seluas 409 ha.


Perusahaan menargetkan dapat menyelesaikan pembukaan lahan di area NTT pada tahun 2019. Untuk mewujudkan rencana tersebut, PT Garam bakal merogoh kocek cukup dalam. Karena untuk membuka 1 ha lahan di luar Jawa dibutuhkan dana sekitar Rp 50 juta.

Untuk merealisasikan langkah tersebut, PT Garam juga bakal mengundang investor untuk bekerja sama. "Bisnis garam cukup prospektif sehingga tidak sulit untuk mencari mitra swasta," katanya pada KONTAN, Selasa (6/12).

Disisi lain, bukan perkara mudah untuk membuka lahan baru. Salah satu kendala yang belum teratasi sampai saat ini adalah perkara pembebasan lahan. Ahmad berharap pemerintah dapat ikut turun tangan untuk persoalan tersebut.

Adapun di bulan depan, Ahmad bilang, PT Garam siap untuk memanen garam tanah yang masih dalam tahap ujicoba. PT Garam menargetkan bisa menghasilkan 1.000 ton garam meja dari 30 haktare (ha) lahan lainnya di Bipolo, NTT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini