KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garam Persero, perusahaan negara yang berbisnis garam, menargetkan peningkatan produksi sebesar 80,41% tahun ini. Jika pada tahun lalu, perusahaan ini hanya berhasil merealisasikan produksi garam sebesar 194.300 ton, target produksi tahun ini sebesar 350.000 ton. Target peningkatan produksi garam yang sangat tinggi ditetapkan seiring dengan optimisme kondisi cuaca yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. Hartono, Direktur Operasional PT Garam mengatakan, kenaikan target produksi juga disebabkan karena ladang penggaraman milik perusahaan yang semakin luas. "Ini juga didasarkan pada upaya kami menambah lahan tambak," ujarnya, Senin, (22/1). Hartono menjelaskan, lahan tambak PT Garam yang akan diperluas berada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Daerah ini dipilih karena memiliki musim panas yang lebih panjang yakni mencapai 10 bulan dibandingkan daerah lain di Indonesia. Perluasan lahan penggaraman di NTT tersebut termasuk dalam target perluasan seluas 20.000 hektare (ha). "Dari jumlah itu yang baru bisa dikelola hanya seluas 300 ha," ujarnya.
PT Garam targetkan produksi naik 80,41% di tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garam Persero, perusahaan negara yang berbisnis garam, menargetkan peningkatan produksi sebesar 80,41% tahun ini. Jika pada tahun lalu, perusahaan ini hanya berhasil merealisasikan produksi garam sebesar 194.300 ton, target produksi tahun ini sebesar 350.000 ton. Target peningkatan produksi garam yang sangat tinggi ditetapkan seiring dengan optimisme kondisi cuaca yang lebih baik dibandingkan tahun lalu. Hartono, Direktur Operasional PT Garam mengatakan, kenaikan target produksi juga disebabkan karena ladang penggaraman milik perusahaan yang semakin luas. "Ini juga didasarkan pada upaya kami menambah lahan tambak," ujarnya, Senin, (22/1). Hartono menjelaskan, lahan tambak PT Garam yang akan diperluas berada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Daerah ini dipilih karena memiliki musim panas yang lebih panjang yakni mencapai 10 bulan dibandingkan daerah lain di Indonesia. Perluasan lahan penggaraman di NTT tersebut termasuk dalam target perluasan seluas 20.000 hektare (ha). "Dari jumlah itu yang baru bisa dikelola hanya seluas 300 ha," ujarnya.