JAKARTA. PT Garam (Persero) berupaya menekan laju importasi garam, khususnya garam industri. Untuk itu, perusahaan pelat merah ini melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi lahan pegaraman baik milik perusahaan maupun swasta serta garam rakyat. "Program PT Garam ke depan, dalam upaya untuk menekan laju importasi garam industri dilakukan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi, yang bekerja sama dengan instansi pemerintah, BUMN, maupun swasta," kata Direktur Utama PT Garam (Persero) Achmad Budiono, di Jakarta, Senin (9/5). Achmad mengatakan, salah satu program intensifikasi dan ekstensifikasi tersebut dilakukan baik pada lahan milik perusahaan tersebut maupun lahan diluar PT Garam seperti yang ada di Teluk Kupang, NTT. "Lahan itu mempunyai potensi kurang lebih 7.700 hektare (ha) berbasis inti plasma dan dapat menghasilkan kurang lebih sebanyak 870.000 Ton," ujar Achmad.
PT Garam tekan laju impor garam
JAKARTA. PT Garam (Persero) berupaya menekan laju importasi garam, khususnya garam industri. Untuk itu, perusahaan pelat merah ini melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi lahan pegaraman baik milik perusahaan maupun swasta serta garam rakyat. "Program PT Garam ke depan, dalam upaya untuk menekan laju importasi garam industri dilakukan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi, yang bekerja sama dengan instansi pemerintah, BUMN, maupun swasta," kata Direktur Utama PT Garam (Persero) Achmad Budiono, di Jakarta, Senin (9/5). Achmad mengatakan, salah satu program intensifikasi dan ekstensifikasi tersebut dilakukan baik pada lahan milik perusahaan tersebut maupun lahan diluar PT Garam seperti yang ada di Teluk Kupang, NTT. "Lahan itu mempunyai potensi kurang lebih 7.700 hektare (ha) berbasis inti plasma dan dapat menghasilkan kurang lebih sebanyak 870.000 Ton," ujar Achmad.