JAKARTA. Praktik penjualan beras bersubsidi dengan harga premium oleh PT Indo Beras Unggul menunculkan beberapa dugaan. Salah satunya adalah dugaan kerjasama dengan petani untuk menjual gabah pada perusahaan dengan iming-iming harga yang lebih tinggi. Perusahaan mengaku, membeli gabah kering petani dengan harga yang lebih tinggi dari harga acuan Rp 3.700, yaitu Rp 4.900. Namun Asen menepis, anggapan bahwa langkah ini adalah upaya untuk mematikan pelaku usaha lain. "Benar kami membeli dengan harga tersebut. Namun ini karena ada aturan Harga Pembelian Pemerintah," ujar Direktur PT IBU Jo Tjong Seng di Paparan Publik Insidentil induk usahanya, PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA).
PT IBU bantah monopoli usaha
JAKARTA. Praktik penjualan beras bersubsidi dengan harga premium oleh PT Indo Beras Unggul menunculkan beberapa dugaan. Salah satunya adalah dugaan kerjasama dengan petani untuk menjual gabah pada perusahaan dengan iming-iming harga yang lebih tinggi. Perusahaan mengaku, membeli gabah kering petani dengan harga yang lebih tinggi dari harga acuan Rp 3.700, yaitu Rp 4.900. Namun Asen menepis, anggapan bahwa langkah ini adalah upaya untuk mematikan pelaku usaha lain. "Benar kami membeli dengan harga tersebut. Namun ini karena ada aturan Harga Pembelian Pemerintah," ujar Direktur PT IBU Jo Tjong Seng di Paparan Publik Insidentil induk usahanya, PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA).