Penggrebekan yang terjadi pada pabrik PT Indo Beras Unggul Kamis lalu memunculkan anggapan bahwa perusahaan tersebut sengaja menggunakan beras subsidi untuk kemudian dijual dengan harga premium. Hal ini dibantah oleh Direktur PT IBU Jo Tjong Seng (Asen). Menurut Asen, pihaknya membeli gabah dari petani, bukan membeli beras bersubsidi. Urutan tata niaga PT IBU adalah petani yang menjual jual lewat kelompok tani lalu naik ke tingkat pengumpul dan berakhir di tingkat penggilingan. "Subsidi input itu sudah berakhir di petani. Gabah kering yang kami olah itu didapatkan dari penjualan umum melalui mekanisme pasar sama dengan pelaku usaha lain," ungkap Presiden Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), Joko Mogoginta dalam Paparan Publik Insidentil di Kantor BEI, Selasa (25/7).
PT IBU: Kami beli gabah, bukan beras bersubsidi
Penggrebekan yang terjadi pada pabrik PT Indo Beras Unggul Kamis lalu memunculkan anggapan bahwa perusahaan tersebut sengaja menggunakan beras subsidi untuk kemudian dijual dengan harga premium. Hal ini dibantah oleh Direktur PT IBU Jo Tjong Seng (Asen). Menurut Asen, pihaknya membeli gabah dari petani, bukan membeli beras bersubsidi. Urutan tata niaga PT IBU adalah petani yang menjual jual lewat kelompok tani lalu naik ke tingkat pengumpul dan berakhir di tingkat penggilingan. "Subsidi input itu sudah berakhir di petani. Gabah kering yang kami olah itu didapatkan dari penjualan umum melalui mekanisme pasar sama dengan pelaku usaha lain," ungkap Presiden Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), Joko Mogoginta dalam Paparan Publik Insidentil di Kantor BEI, Selasa (25/7).