KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Telekomunikasi Indonesia atau PT INTI (Persero) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 60 miliar pada tahun 2018. Nantinya, sebagian anggaran capex tersebut bakal digunakan untuk ekspansi pada tahun 2018. Direktur Utama PT INTI, Darman Mappangara mengatakan, pihaknya bakal melakukan ekspansi di tahun 2018, di antaranya dengan mengaktifkan lagi pabrik existing di daerah Dayeuhkolot, Bandung di atas lahan seluas 8 hektare (ha). "Pabrik itu akan kami aktifkan lagi agar industri telekomunikasi hidup kembali," ujar Darman saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (3/1). Pabrik ini merupakan pabrik hasil renovasi dan merupakan kerja sama manfaktur dengan total investasi senilai Rp 100 miliar. Beberapa perusahaan yang digandeng di antaranya GOC Korea (fiberoptic), ZTE (perangkat STB dan ONT), dan Skyenergy (Lampu LED Sharp). Persentase kepemilikan PT INTI di perusahaan tersebut berkisar 30%.
PT INTI anggarkan capex Rp 60 M di 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Telekomunikasi Indonesia atau PT INTI (Persero) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 60 miliar pada tahun 2018. Nantinya, sebagian anggaran capex tersebut bakal digunakan untuk ekspansi pada tahun 2018. Direktur Utama PT INTI, Darman Mappangara mengatakan, pihaknya bakal melakukan ekspansi di tahun 2018, di antaranya dengan mengaktifkan lagi pabrik existing di daerah Dayeuhkolot, Bandung di atas lahan seluas 8 hektare (ha). "Pabrik itu akan kami aktifkan lagi agar industri telekomunikasi hidup kembali," ujar Darman saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (3/1). Pabrik ini merupakan pabrik hasil renovasi dan merupakan kerja sama manfaktur dengan total investasi senilai Rp 100 miliar. Beberapa perusahaan yang digandeng di antaranya GOC Korea (fiberoptic), ZTE (perangkat STB dan ONT), dan Skyenergy (Lampu LED Sharp). Persentase kepemilikan PT INTI di perusahaan tersebut berkisar 30%.