PT KAI impor 100 lokomotif dari AS dan Jerman



JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah memesan 100 lokomotif baru buatan Amerika Serikat dan Jerman. Lokomotif tersebut diperkirakan bakal datang secara bertahap hingga akhir tahun 2014. Direktur Sarana PT Kereta Api Indonesia, Rono Pradipto mengatakan, PT KAI sejak tahun lalu telah memesan 100 lokomotif dengan tipe 206 dari pabrik GE di Amerika Serikat. "Nilai investasinya satu loko harganya Rp 24 miliar," kata Rono dalam keterangannya. Disebutkannya, dari jumlah itu baru 50 lokomotif yang sudah berhasil dikirimkan ke Indonesia. Dia menambahkan, begitu lokomotif tersebut datang ke Indonesia, PT KAI langsung melakukan berbagai pengujian terkait kualitas barang, seperti uji statis, uji beban, uji taktis dan uji dinamis. Dengan begitu lokomotif yang dibeli sesuai dengan pesanan PT KAI. Dari 50 lokomotif yang datang, lanjut dia, pihak PT KAI sudah melakukan uji terhadap 37 unit lokomotif, sementara sisanya pengujian masih terus berlangsung. Salah satu uji terkahir yang akan dilakukan adalah uji operasional, yaitu mengetes kemampuan lokomotif untuk digunakan di medan yang berat seperti tanjakan atau lereng yang curam.”Segala bentuk kondisi alam kita coba supaya nanti benar-benar dapat diandalkan,” tandasnya. Setelah semua pengujian dapat diselesaikan, lanjut Rono, pihaknya akan meminta kementerian Perhubungan untuk menerbitkan sertifikasi atas lokomotif yang baru dibeli tersebut. PT KAI berharap Kementerian Perhubungan juga bergerak cepat sehingga semua lokomotif yang telah lulus uji bisa segera mendapat sertifikasi.”Kalau sertifkasinya sudah dapat kita tenang, karena bisa untuk mendukung angkutan Lebaran," tambahnya. Dijelaskannya, selain membeli 100 lokomotif untuk kereta api penumpang, PT KAI juga telah membeli 44 lokomotif jenis 205 dari Jerman. Lokomotif jenis ini lebih banyak berfungsi untuk pengangkutan barang. Puluhan lokomotif ini sudah didatangkan dan siap beroperasi untuk mengangkut batubara di Sumatera. Pihaknya menolak menyebut total investasi PT KAI untuk membeli ratusan lokomotif itu. Rono mengungkapkan, dalam angkutan Lebaran tahun ini pihaknya mengoperasikan 179 rangkain kereta, terdiri dari 139 rangkain kereta reguler yang ada sekarang dan 40 rangkain kereta tambahan. Jumlah rangakain kereta yang dioperasikan pada tahun ini, meningkat dibanding Lebaran tahun lalu yang hanya dioperasikan 166 rangkaian kereta.”Kita sadari bahwa angkutan kereta api semakin menjadi pilihan masyarakat,” jelasnya.

Sumber: Tribunnews.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dikky Setiawan