KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ajakan Presiden Prabowo Subianto untuk meminta perluasan perkebunan kelapa sawit yang disampaikan di Gedung Bappanas Jakarta belum lama ini mendapat tanggapan positif dari Direktur Utama PT Konsultan Untuk Rakyat (PT KUR), Simson Hendro.

Menurut Simson, himbauan Prabowo yang meminta pengusaha sawit agar tak perlu khawatir terkait deforestasi imbas perluasan lahan sawit, justru harus diacungi jempol karena banyak negara sangat bergantung pada hasil perkebunan sawit Indonesia.

Baca Juga: Gapki Perkenalkan Sawit dan Produk Turunannya dari Minyak Goreng hingga Kosmetik

BI Optimistis Hadapi 2026, Perkuat Bauran Kebijakan hingga Digitalisasi

"Saya memuji langkah Presiden Prabowo Subianto atas keberaniannya untuk memperluas lahan sawit. Dengan memperluas kebun sawit, posisi Indonesia kian strategis sebagai salah satu negara penghasil sawit terbesar mengingat lahan yang sangat luas yang dimiliki oleh Indonesia," jelas Simson pada Sabtu (5/4).

Dengan perluasan kebun sawit, PT KUR yang merupakan konsultan pendamping untuk membantu proses penyusunan pencairan kredit usaha rakyat  (KUR ) bagi usaha rakyat di bidang pertanian lanjut Simson siap membantu masyarakat melalui koperasi yang butuh pendanaan.

Baca Juga: Penguasaha Harap BRICS Jadi Jalan Perluasan Pasar Sawit RI

"Bagi pengusaha lahan sawit, kami menghimbau mereka bisa masuk menjadi anggota koperasi pertanian kelapa sawit. Jika telah menjadi anggota koperasi, kami akan lebih mudah untuk memberikan pendampingan untuk pencairan pendanaan dari PT KUR," lanjut Simson menjelaskan.

Dengan semakin banyaknya pengusaha atau masyarakat yang memiliki lahan untuk ditanami sawit yang tergabung dalam koperasi, Simson juga akan mendorong dunia perbankan untuk segera merealisasikan pencairan KUR tersebut dengan tidak menyertakan persyaratan yang berat dengan jaminan.

"Hal ini mengingat pemerintah sudah mendorong agar Kredit Usaha Rakyat (KUR) dilakukan tanpa menyertakan jaminan," tutup Simson.

Baca Juga: Industri Hilir Sawit Dinilai Berkontribusi Signifikan Topang Perekonomian Nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News