PT PAL andalkan kapal pembangkit listrik



KONTAN.CO.ID - PT PAL Indonesia mengakui, bisnis kapal untuk sektor general engineering semakin melemah seiring masih lesunya bisnis minyak dan gas. Proyek kapal yang dulu menjadi andalan, kini tak bisa dijadikan prioritas lagi.

Menurut Direktur Rekayasa Umum dan Pemeliharaan PT PAL Sutrisno, untuk bisa tetap bertahan, saat ini PAL lebih fokus untuk mengikuti program pemerintah, yakni program listrik 35.000 Megawatt.

"Terutama untuk penggantian komponen-komponen pembangkit PLN. Kami sedang menyiapkan floating power plant powership atau kapal pembangkit listrik," ujarnya kepada KONTAN, Sabtu (16/9).


Yang terbaru, PT PAL mendapatkan pesanan empat produksi kapal pembangkit listrik senilai US$ 320 juta dari perusahaan energi asal Turki, yakni Karadeniz Holdings Limited. Keempatnya berkapasitas pembangkit listrik dengan total daya 36 megawatt (MW) sampai 80 MW.

Pengalihan ini juga dilakukan untuk menjaga skill pekerja. Di samping itu, PAL butuh tetap menghasilkan kas sebagai biaya operasional sampai demand oil dan gas membaik.

Saat ini, menurut Sutrisno portfolio mayoritas PAL berasal dari pesanan kapal perang atau alat utama sistem pertahanan (alutsista). Alutsista ini berkontribusi sebesar 60% dari total pemesanan kapal PAL. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia