JAKARTA. PT PAL Indonesia gagal mendapatkan kontrak kapal baru dalam tender kapal Pertamina, yaitu tender 2 kapal LPG carrier 3.500 CuM (m³) dan 2 kapal LPG carrier 23.000 CuM. Padahal, bila bisa mengantongi kontrak tersebut, maka perusahaan galangan kapal plat merah ini bisa meraup keuntungan yang cukup signifikan tahun ini. Awalnya, PAL optimis bisa meraih kontrak itu. Soalnya, meski kapal yang dibutuhkan Pertamina itu belum pernah dibuat di Indonesia, namun PAL merasa mampu membuatnya. Sebab, pada dasarnya pengusaha galangan kapal dalam negeri telah menguasai teknologinya. Sayangnya, dalam tender tersebut, tidak ada satupun galangan kapal nasional yang lolos. Meski gagal mendapatkan kontrak dari Pertamina, Direktur Utama PAL Hersusanto tak patah arang. "Tidak dapat dari Pertamina, kami akan cari cara lain. Masih banyak pesanan dari luar negeri yang kami kerjakan," katanya.
PT PAL Gagal Dapat Tender Pertamina
JAKARTA. PT PAL Indonesia gagal mendapatkan kontrak kapal baru dalam tender kapal Pertamina, yaitu tender 2 kapal LPG carrier 3.500 CuM (m³) dan 2 kapal LPG carrier 23.000 CuM. Padahal, bila bisa mengantongi kontrak tersebut, maka perusahaan galangan kapal plat merah ini bisa meraup keuntungan yang cukup signifikan tahun ini. Awalnya, PAL optimis bisa meraih kontrak itu. Soalnya, meski kapal yang dibutuhkan Pertamina itu belum pernah dibuat di Indonesia, namun PAL merasa mampu membuatnya. Sebab, pada dasarnya pengusaha galangan kapal dalam negeri telah menguasai teknologinya. Sayangnya, dalam tender tersebut, tidak ada satupun galangan kapal nasional yang lolos. Meski gagal mendapatkan kontrak dari Pertamina, Direktur Utama PAL Hersusanto tak patah arang. "Tidak dapat dari Pertamina, kami akan cari cara lain. Masih banyak pesanan dari luar negeri yang kami kerjakan," katanya.