KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di galangan kapal menandatangani kerja sama kluster National Shipbuilding & Heavy Industry (NSHI) dengan PT Pertamina di Kantor Kementerian BUMN. Galangan kapal tersebut akan menyuplai kebutuhan kapal tanker untuk Pertamina. Salah satu yang terlibat adalah PT PAL Indonesia. Sutrisno, Direktur Rekayasa Umum & Pemeliharaan PAL Indonesia mengatakan, secara detail proyek kapal ke PAL masih dibahas bersama dengan Pertamina. Mengingat anggaran belanja modal Pertamina untuk pengadaan dan perbaikan kapal senilai US$ 200 juta. "Untuk ukuran kapal tanker yang dibutuhkan Pertamina adalah 6.5000 deadweight tonnage (dwt) sampai dengan 50.000 dwt, sementara galangan BUMN sudah punya proven design ukuran 6.500 dwt, 17.500 dwt dan 30.000 dwt," kata Sutrisno kepada Kontan.co.id, Kamis (9/11).
PT PAL tunggu detil proyek kapal tanker Pertamina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu lalu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di galangan kapal menandatangani kerja sama kluster National Shipbuilding & Heavy Industry (NSHI) dengan PT Pertamina di Kantor Kementerian BUMN. Galangan kapal tersebut akan menyuplai kebutuhan kapal tanker untuk Pertamina. Salah satu yang terlibat adalah PT PAL Indonesia. Sutrisno, Direktur Rekayasa Umum & Pemeliharaan PAL Indonesia mengatakan, secara detail proyek kapal ke PAL masih dibahas bersama dengan Pertamina. Mengingat anggaran belanja modal Pertamina untuk pengadaan dan perbaikan kapal senilai US$ 200 juta. "Untuk ukuran kapal tanker yang dibutuhkan Pertamina adalah 6.5000 deadweight tonnage (dwt) sampai dengan 50.000 dwt, sementara galangan BUMN sudah punya proven design ukuran 6.500 dwt, 17.500 dwt dan 30.000 dwt," kata Sutrisno kepada Kontan.co.id, Kamis (9/11).