JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memiliki anak perusahaan baru. Mulai Jumat (5/8) kemarin, perusahaan setrum pemerintah ini menjadi pemilik 100% saham PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (PBA). PLN membeli 21.674 saham dengan nilai Rp 90,2 miliar. Menteri Negara Badan usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar bilang, langkah pemindahan kepemilikan tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi PT PBA yang 100% sahamnya juga dimiliki pemerintah. "Melalui pengalihan Bahtera Adhiguna menjadi anak perusahaan PLN ini, saya berharap sinergi pengembangan usaha Bahtera Adhiguna dan PLN lebih mudah dilakukan di masa yang akan datang," ujar Mustafa disela-sela penandatanganan akta pengalihan saham tersebut kemarin. Mustafa menilai, integrasi kedua BUMN tersebut sangat tepat karena Bahtera Adhiguna memiliki pengalaman sebagai perusahaan angkutan laut untuk batubara. Adapun PLN adalah konsumen batubara untuk menggerakkan sebagian pembangkitnya. Kelak, kata Mustafa, pada tahun 2018 nanti, sekitar 63% produksi listrik PLN akan dihasilkan dari pembangkit-pembangkit yang berbahan bakar batubara. Dengan demikian, kebutuhan batubara PLN akan terus meningkat.
PT Pelayaran Bahtera Adhiguna jadi milik PLN
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memiliki anak perusahaan baru. Mulai Jumat (5/8) kemarin, perusahaan setrum pemerintah ini menjadi pemilik 100% saham PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (PBA). PLN membeli 21.674 saham dengan nilai Rp 90,2 miliar. Menteri Negara Badan usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar bilang, langkah pemindahan kepemilikan tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi PT PBA yang 100% sahamnya juga dimiliki pemerintah. "Melalui pengalihan Bahtera Adhiguna menjadi anak perusahaan PLN ini, saya berharap sinergi pengembangan usaha Bahtera Adhiguna dan PLN lebih mudah dilakukan di masa yang akan datang," ujar Mustafa disela-sela penandatanganan akta pengalihan saham tersebut kemarin. Mustafa menilai, integrasi kedua BUMN tersebut sangat tepat karena Bahtera Adhiguna memiliki pengalaman sebagai perusahaan angkutan laut untuk batubara. Adapun PLN adalah konsumen batubara untuk menggerakkan sebagian pembangkitnya. Kelak, kata Mustafa, pada tahun 2018 nanti, sekitar 63% produksi listrik PLN akan dihasilkan dari pembangkit-pembangkit yang berbahan bakar batubara. Dengan demikian, kebutuhan batubara PLN akan terus meningkat.