PT PG Rajawali II, Benteng Terakhir Industri Gula Jabar Kinerjanya Kian Mentereng



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah membangun swasembada gula nasional perlu didukung oleh perbaikan kinerja pabrik gula yang berkelanjutan, sehingga berdampak pada peningkatan skala bisnis dan kesejahteraan petani tebu.

Kondisi tersebut yang saat ini tengah didorong oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/Holding BUMN Pangan ID FOOD melalui anak usahanya PT PG Rajawali II.

Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan, sebagai satu-satunya pabrik gula di wilayah Jawa Barat, PT PG Rajawali II menjadi penopang bagi pasokan gula dan sumber penghasilan petani tebu di wilayah Jawa Barat.


Baca Juga: Musim Giling Tebu 2024, ID FOOD Targetkan Produksi Gula 296.000 Ton

“PT PG Rajawali II menjadi tulang punggung sekaligus benteng terakhir bagi keberlanjutan industri gula di Jawa Barat. Untuk itu, kinerjanya akan terus kita perkuat,” ujar Sis melalui keterangannya, Rabu (7/8).

Sis Apik mengatakan, penguatan kinerja tersebut terlihat dari peningkatan capaian perusahaan di 2023. Pada tahun lalu perusahaan yang berpusat di Cirebon ini berhasil membukukan penjualan Rp2,1 triliun atau meningkat 42% dari capaian tahun sebelumnya di angka Rp1,4 triliun.

Pertumbuhan penjualan ini turut berdampak pada torehan laba bersih sebesar Rp68 miliar. Raihan tersebut melonjak 263% dari tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2022 perusahaan masih mencatatkan rugi bersih Rp42 miliar.

“Saat ini kinerja PT PG Rajawali II Cirebon semakin membaik seiring berbagai pembenahan dan inovasi di sektor on farm dan off farm yang telah dilakukan,” paparnya.

Capaian kinerja positif tersebut, menurut Sis Apik, sejalan dengan peningkatan kinerja operasional perusahaan.

Baca Juga: ID FOOD Tingkatkan Produksi Gula di Musim Giling Tebu 2024

Pada tahun 2023 luas areal tebu yang dikelola PT PG Rajawali II meningkat 13%, dari 15 ribu ha di tahun 2022 menjadi 17 ribu ha di tahun 2023. Capaian rendemen juga mengalami peningkatan.

“Untuk rendemen capaian rata-rata hari ini mencapai 7,4%. Salah satu pabrik gula yang dikelola PT PG Rajawali II yaitu PG Jatitujuh bahkan mencapai rendemen 7,6%,” sebutnya.

Menurutnya, perbaikan kinerja operasional pabrik gula menjadi concern ID FOOD sebagai Holding.

“Mengingat kinerja operasional yang baik akan berdampak pada peningkatan produktivitas gula dan produk turunannya sebagai sumber pendapatan utama pabrik gula,” tambahnya.

Sis Apik menyampaikan, tren kinerja positif PT PG Rajawali II ini akan terus ditingkat. Pada tahun 2024, ID FOOD menargetkan PT PG Rajawali II meraih rendemen 7,5% dengan total produksi gula 84 ribu ton atau meningkat 27% dari produksi tahun 2023.

Baca Juga: ID FOOD Lakukan Ekspor Perdana Etanol 95% ke Belanda

Lebih lanjut, ia berharap, perbaikan kinerja perusahaan gula satu-satunya di Jawa Barat tersebut dapat berefek bagi pembangunan dan pertumbuhan lingkungan masyarakat sekitar.

“Pembenahan kinerja pabrik gula diharapkan berefek ganda, diantaranya menumbuhkan kepercayaan sekaligus mendorong minat masyarakat di sekitar untuk menanam tebu. Tentunya salah satu modal menuju swasembada gula adalah tumbuhnya minat masyarakat menanam tebu,” ungkapnya.

Menurutnya, upaya mendorong minat masyarakat menanam tebu menjadi bagian dari program prioritas ID FOOD. Untuk itu, Pabrik Gula ID FOOD Group terus gencar meningkatkan program kemitraan tebu bersama para petani tebu rakyat di sekitar wilayah PG.

“Dalam empat tahun terakhir pelaksanaan kemitraan tebu PT PG Rajawali II tercatat angka partisipasi masyarakat dan luas lahan terus meningkat. Hal ini menandai kepercayaan masyarakat semakin tumbuh dan program kemitraan turut memberikan manfaat bagi kesejahteraan,” terangnya.

Pada tahun 2020 program kemitraan tebu PT PG Rajawali II berhasil menjaring sebanyak 3.206 petani mitra.

Baca Juga: PG Sindanglaut Kembali Beroperasi, ID FOOD Siap Dukung Akselerasi Swasembada Gula

Kemudian di tahun 2021 bertambah menjadi 3.441 petani mitra, tahun 2022 naik menjadi 4.442 petani mitra, dan tahun 2023 ini kembali tumbuh menjadi 5.070 petani mitra. Pada tahun 2024 ditargetkan angka partisipasi naik menjadi sekitar 5.135 petani mitra.

“Kedepannya program kemitraan ini akan terus ditingkatkan karena sangat penting menjalin dan menjaga kemitraan dengan petani. Mitra petani berperan memasok bahan baku tebu ke pabrik gula, sedangkan pabrik gula berperan menyerap hasil panen tebu untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” jelasnya.

Adapun PT PG Rajawali II merupakan anak perusahaan ID FOOD yang saat ini mengelola 3 pabrik gula, yaitu PG Jatitujuh di Kabupaten Majalengka, PG Tersana Baru dan PG Sindanglaut di Kabupaten Cirebon.

Total kapasitas produksi PT PG Rajawali II adalah 8.800 Ton Cane / Day (TCD). Perusahaan ini juga memiliki pabrik pengolahan spiritus dan etanol kualitas ekspor yaitu PSA Palimanan di Kabupaten Cirebon. Produk etanol PSA Palimanan secara rutin diekspor ke Belanda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto