KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) melaksanakan Go Live Komersial Co-Firing Biomassa PLTU Paiton berkapasitas 2 x 400 Megawatt (MW) pada Rabu (10/6/20). Kegiatan itu sebagai upaya PT PJB memperkokoh perusahaan dalam mempionirkan akselerasi pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Co-Firing merupakan proses penambahan biomassa menjadi bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler batubara eksisting tanpa modifikasi yang significant. Prosesnya, metode Direct Cofiring bio pellet dicampur melalui peralatan penggiling/grinding dan pengumpan/feeder, yang kemudian di mixing dengan batubara ke dalam boiler yang sama untuk dibakar. Dalam sambutannya di teleconference zoom, Direktur Mega Project PLN, Muhammad Ikhsan Asaad menyampaikan rasa bangganya kepada PT PJB, yang telah berhasil melaksanakan uji coba Co-Firing. Kelak, Co-Firing ini akan dilaksanakan di 52 unit PLTU milik PLN yang berkapasitas 18.184 MW. Dari kapasitas itu diharapkan 5%-nya akan menggunakan biomassa atau sekitar 900 MW PLTU dikonversi menjadi EBT.
PT PJB akselerasi pemanfaatan EBT melalui Co-Firing biomassa
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) melaksanakan Go Live Komersial Co-Firing Biomassa PLTU Paiton berkapasitas 2 x 400 Megawatt (MW) pada Rabu (10/6/20). Kegiatan itu sebagai upaya PT PJB memperkokoh perusahaan dalam mempionirkan akselerasi pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Co-Firing merupakan proses penambahan biomassa menjadi bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler batubara eksisting tanpa modifikasi yang significant. Prosesnya, metode Direct Cofiring bio pellet dicampur melalui peralatan penggiling/grinding dan pengumpan/feeder, yang kemudian di mixing dengan batubara ke dalam boiler yang sama untuk dibakar. Dalam sambutannya di teleconference zoom, Direktur Mega Project PLN, Muhammad Ikhsan Asaad menyampaikan rasa bangganya kepada PT PJB, yang telah berhasil melaksanakan uji coba Co-Firing. Kelak, Co-Firing ini akan dilaksanakan di 52 unit PLTU milik PLN yang berkapasitas 18.184 MW. Dari kapasitas itu diharapkan 5%-nya akan menggunakan biomassa atau sekitar 900 MW PLTU dikonversi menjadi EBT.