JAKARTA. Kewajiban pengolahan dan pemurnian komoditas tambang mineral di dalam negeri mendatangkan peluang bisnis bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kewajiban yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara ini mendongrak permintaan listrik premium ke perusahaan setrum negara itu. Maret lalu, misalnya, PLN telah meneken nota kesepahaman jual listrik premium sebesar 70 MW untuk pabrik pengolahan nikel milik PT Bosowa Metal Industri di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Jumat (20./4) kemarin, giliran PT Bumi Modern Sejahtera yang mendapat pasokan listrik sebesar 300 MW dari PLN. Kepala Divisi Niaga PT PLN Beny Marbun mengatakan, PLN akan memasok listrik untuk dua pabrik pengolahan dan permurnian biji besi dan nikel milik kelompok usaha Modern Internasional di Jawa Timur dan Palopo Sulawesi Selatan. “Kita akan memasok tenaga listrik dengan tahapan 20 MW pada Oktober 2012 ini sudah tersedia, kemudian 60 MW pada Februari 2013, dan 120 MW pada Desember 2013, kemudian tahap berikutnya bertambah 60 MW setiap tahunnya sehinga total menjadi 300 MW,” ujar Beny.
PT PLN jualan listrik dengan harga premium
JAKARTA. Kewajiban pengolahan dan pemurnian komoditas tambang mineral di dalam negeri mendatangkan peluang bisnis bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kewajiban yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara ini mendongrak permintaan listrik premium ke perusahaan setrum negara itu. Maret lalu, misalnya, PLN telah meneken nota kesepahaman jual listrik premium sebesar 70 MW untuk pabrik pengolahan nikel milik PT Bosowa Metal Industri di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Jumat (20./4) kemarin, giliran PT Bumi Modern Sejahtera yang mendapat pasokan listrik sebesar 300 MW dari PLN. Kepala Divisi Niaga PT PLN Beny Marbun mengatakan, PLN akan memasok listrik untuk dua pabrik pengolahan dan permurnian biji besi dan nikel milik kelompok usaha Modern Internasional di Jawa Timur dan Palopo Sulawesi Selatan. “Kita akan memasok tenaga listrik dengan tahapan 20 MW pada Oktober 2012 ini sudah tersedia, kemudian 60 MW pada Februari 2013, dan 120 MW pada Desember 2013, kemudian tahap berikutnya bertambah 60 MW setiap tahunnya sehinga total menjadi 300 MW,” ujar Beny.