JAKARTA. Perusahaan logistik plat merah, PT Pos Indonesia, tak mau ketinggalan dalam ceruk pasar bisnis belanja online (e-commerce). Melalui galeripos.com, PT Pos optimistis bisa bersaing dalam bisnis e-commerce. Kepala Proyek by name"> e commerce PT Pos Kemas Syafta Wijaya menyatakan, tujuan masuknya PT Pos ke bisnis e-commerce untuk memperkuat bisnis inti dari perseroan, yakni bisnis logistik. "Concern PT Pos adalah bisnis logistik. Jadi, bisnis e-commerce ini adalah pendorong bagi kesuksesan core bisnis PT Pos," kata Kemas saat dihubungi KONTAN, Kamis (7/5) lalu. Dia berujar, portal e-commerce PT Pos sejatinya sudah dilansir sejak Desember 2013. Dalam setahun berdirinya portal belanja online tersebut, PT Pos melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan pertumbuhannya. Diantaranya dengan memperbaiki platform agar lebih mudah penggunaannya. Konsep yang diusung PT Pos adalah marketplace, di mana PT Pos menggandeng merchant (penjual) untuk menjualnya di platform galeripos.com. Dia bilang, saat ini sudah ada 2000-3000 produk yang ditawarkan di sini. "Target pada pertengahan tahun ini bisa mencapai 5000 produk, akhir tahun bisa mencapai 10.000 produk. Kami harus bekerja keras untuk bisa memenuhi target ini," ucap dia. Pasalnya, target ini bukanlah hal yang mudah. Menurutnya, dalam menawarkan produk di internet perlu sebuah konsep khusus. Konsep khusus ini di antaranya bagaimana cara pengambilan foto produk agar menarik bagi konsumen. Setelah itu, barulah bisa diupload. "Kami juga bekerjasama dengan IKAPI Jabar untuk produk buku-buku bacaan," ungkapnya. Kata Kemas, kategori produk yang paling banyak digemari di sini adalah fashion. PT Pos masih mempertimbangkan untuk menjajakan produk gadget di sini. Sebab, gadget adalah produk yang mahal dan salah satu produk yang cukup rentan saat pengiriman berlangsung. "Produk yang paling laris adalah fashion, lalu benih tanaman juga cukup laris. Sampai saat ini trafik yang datang per hari mencapai 1000. Kami harapkan dengan tawaran produk yang menarik, trafik kunjungan ke website bisa mencapai 2000 per hari," ungkapnya. Sayang, Kemas enggan mengungkap berapa nilai transaksi dan keuntungan yang telah diperoleh PT Pos dari bisnis ini. Ke depan, pihaknya akan terus melakukan peningkatan layanan berupa adanya platform untuk perangkat mobile juga aplikasi di android. Saat ini, tampilan di komputer dan perangkat bergerak masih sama. Selain itu, ada juga inovasi dalam sistem pembayaran, seperti Cash On Delivery (COD). Berdasar informasi di website perseroan, Pos Indonesia mempunyai jaringan yang mencapai 4.154 Kantor Pos di Indonesia, dan 3.746 diantaranya telah Online. Sedangkan jumlah titik layanannya (Point of Sales) mencapai 24.410 titik dalam bentuk Kantorpos sendiri, 11.835 Agenpos, Pos Keliling Kota/Desa, Pos Sekolah, Postmall, dan lain-lain. PT Pos juga memiliki jaringan yang dedicated sistem distribusi yang handal, Fasilitas Track and Trace, Layanan yang berkualitas serta harga yang kompetitif. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PT Pos jajal bisnis e-commerce lewat galeripos.com
JAKARTA. Perusahaan logistik plat merah, PT Pos Indonesia, tak mau ketinggalan dalam ceruk pasar bisnis belanja online (e-commerce). Melalui galeripos.com, PT Pos optimistis bisa bersaing dalam bisnis e-commerce. Kepala Proyek by name"> e commerce PT Pos Kemas Syafta Wijaya menyatakan, tujuan masuknya PT Pos ke bisnis e-commerce untuk memperkuat bisnis inti dari perseroan, yakni bisnis logistik. "Concern PT Pos adalah bisnis logistik. Jadi, bisnis e-commerce ini adalah pendorong bagi kesuksesan core bisnis PT Pos," kata Kemas saat dihubungi KONTAN, Kamis (7/5) lalu. Dia berujar, portal e-commerce PT Pos sejatinya sudah dilansir sejak Desember 2013. Dalam setahun berdirinya portal belanja online tersebut, PT Pos melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan pertumbuhannya. Diantaranya dengan memperbaiki platform agar lebih mudah penggunaannya. Konsep yang diusung PT Pos adalah marketplace, di mana PT Pos menggandeng merchant (penjual) untuk menjualnya di platform galeripos.com. Dia bilang, saat ini sudah ada 2000-3000 produk yang ditawarkan di sini. "Target pada pertengahan tahun ini bisa mencapai 5000 produk, akhir tahun bisa mencapai 10.000 produk. Kami harus bekerja keras untuk bisa memenuhi target ini," ucap dia. Pasalnya, target ini bukanlah hal yang mudah. Menurutnya, dalam menawarkan produk di internet perlu sebuah konsep khusus. Konsep khusus ini di antaranya bagaimana cara pengambilan foto produk agar menarik bagi konsumen. Setelah itu, barulah bisa diupload. "Kami juga bekerjasama dengan IKAPI Jabar untuk produk buku-buku bacaan," ungkapnya. Kata Kemas, kategori produk yang paling banyak digemari di sini adalah fashion. PT Pos masih mempertimbangkan untuk menjajakan produk gadget di sini. Sebab, gadget adalah produk yang mahal dan salah satu produk yang cukup rentan saat pengiriman berlangsung. "Produk yang paling laris adalah fashion, lalu benih tanaman juga cukup laris. Sampai saat ini trafik yang datang per hari mencapai 1000. Kami harapkan dengan tawaran produk yang menarik, trafik kunjungan ke website bisa mencapai 2000 per hari," ungkapnya. Sayang, Kemas enggan mengungkap berapa nilai transaksi dan keuntungan yang telah diperoleh PT Pos dari bisnis ini. Ke depan, pihaknya akan terus melakukan peningkatan layanan berupa adanya platform untuk perangkat mobile juga aplikasi di android. Saat ini, tampilan di komputer dan perangkat bergerak masih sama. Selain itu, ada juga inovasi dalam sistem pembayaran, seperti Cash On Delivery (COD). Berdasar informasi di website perseroan, Pos Indonesia mempunyai jaringan yang mencapai 4.154 Kantor Pos di Indonesia, dan 3.746 diantaranya telah Online. Sedangkan jumlah titik layanannya (Point of Sales) mencapai 24.410 titik dalam bentuk Kantorpos sendiri, 11.835 Agenpos, Pos Keliling Kota/Desa, Pos Sekolah, Postmall, dan lain-lain. PT Pos juga memiliki jaringan yang dedicated sistem distribusi yang handal, Fasilitas Track and Trace, Layanan yang berkualitas serta harga yang kompetitif. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News