KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) telah menyiapkan strategi untuk menggenjot kinerjanya di tahun ini. Maklum, pada tahun lalu, kinerja perusahaan berkode emiten OASA ini tak cemerlang. Sepanjang 2018, OASA hanya mencatatkan pedapatan Rp 22,82 miliar, turun 28,59% dibanding tahun 2017 yang sebesar Rp 31,96 miliar. Sehingga, tahun lalu OASA masih harus menanggung rugi bersih sebesar Rp 758,32 juta. Komisaris Utama PT Protech Mitra Perkasa Tbk Anton Santoso mengatakan, tahun lalu kinerja perusahaan tak menggembirakan lantaran waktu pengerjaan proyek meleset dari estimasi. "Kerugian perusahaan disebabkan oleh pengerjaan suatu proyek yang seringkali tidak sesuai dengan waktu yang sudah diestimasi. Misalnya, suatu proyek yang diperkirakan berjalan tiga bulan, ada yang tertunda atau berjalan lebih lama karena suatu hal. Tentu ini akan menaikkan cost dan biaya operasional," Tutur Anton saat ditemui di BEI usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) OASA Jumat (12/4). Nah, untuk memperbaiki kinerja, Anton bilang tahun ini OASA akan lebih selektif memilih proyek dengan margin yang bagus. Dengan demikian, risiko kerugian dapat dibendung atau berkurang.
PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) siapkan strategi untuk genjot kinerja tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) telah menyiapkan strategi untuk menggenjot kinerjanya di tahun ini. Maklum, pada tahun lalu, kinerja perusahaan berkode emiten OASA ini tak cemerlang. Sepanjang 2018, OASA hanya mencatatkan pedapatan Rp 22,82 miliar, turun 28,59% dibanding tahun 2017 yang sebesar Rp 31,96 miliar. Sehingga, tahun lalu OASA masih harus menanggung rugi bersih sebesar Rp 758,32 juta. Komisaris Utama PT Protech Mitra Perkasa Tbk Anton Santoso mengatakan, tahun lalu kinerja perusahaan tak menggembirakan lantaran waktu pengerjaan proyek meleset dari estimasi. "Kerugian perusahaan disebabkan oleh pengerjaan suatu proyek yang seringkali tidak sesuai dengan waktu yang sudah diestimasi. Misalnya, suatu proyek yang diperkirakan berjalan tiga bulan, ada yang tertunda atau berjalan lebih lama karena suatu hal. Tentu ini akan menaikkan cost dan biaya operasional," Tutur Anton saat ditemui di BEI usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) OASA Jumat (12/4). Nah, untuk memperbaiki kinerja, Anton bilang tahun ini OASA akan lebih selektif memilih proyek dengan margin yang bagus. Dengan demikian, risiko kerugian dapat dibendung atau berkurang.