JAKARTA. PT Pupuk Indonesia sedang menjajal pasar pupuk di Myanmar. Bekerja sama dengan Myanmar Agriculture Public Cooperation (MAPCO), perusahaan pupuk plat merah ini memasarkan produknya. "MAPCO ini yang membeli padi petani, mengkoordinasi petani-petani di sana dan memberi pupuk. Jadi semacam Bulognya Myanmar," kata Kushartono, Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia, kemarin. Kerjasama ini sudah dilakukan sejak awal tahun lalu. Dari Maret sampai saat ini, jumlah pupuk yang dijual ke MAPCO mencapai 40.000 ton. Sampai saat ini, petani Myanmar masih menggunakan pupuk urea. Nah, untuk menarik minat para petani Myanmar menggunakan jenis pupuk lain, PT Pupuk Indonesia membuat demo plot alias sawah percontohan menggunakan berbagai macam metode penanaman berbeda. Demo plot dilakukan di empat lokasi di Myanmar yakni Irawadi, Pyay Bago, East Dragon Yanggon, dan Nay Pyi Taw. "Masing-masing luasnya tak sampai satu hektare (ha), baru mulai tanam awal bulan ini. Jadi hasilnya baru tampak 3 bulan lagi, " terang Kushartono. Jika berhasil, Kushartono berharap bisa menjual pupuk jenis NPK dan organik.
PT Pupuk Indonesia ekspor ke Myanmar
JAKARTA. PT Pupuk Indonesia sedang menjajal pasar pupuk di Myanmar. Bekerja sama dengan Myanmar Agriculture Public Cooperation (MAPCO), perusahaan pupuk plat merah ini memasarkan produknya. "MAPCO ini yang membeli padi petani, mengkoordinasi petani-petani di sana dan memberi pupuk. Jadi semacam Bulognya Myanmar," kata Kushartono, Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia, kemarin. Kerjasama ini sudah dilakukan sejak awal tahun lalu. Dari Maret sampai saat ini, jumlah pupuk yang dijual ke MAPCO mencapai 40.000 ton. Sampai saat ini, petani Myanmar masih menggunakan pupuk urea. Nah, untuk menarik minat para petani Myanmar menggunakan jenis pupuk lain, PT Pupuk Indonesia membuat demo plot alias sawah percontohan menggunakan berbagai macam metode penanaman berbeda. Demo plot dilakukan di empat lokasi di Myanmar yakni Irawadi, Pyay Bago, East Dragon Yanggon, dan Nay Pyi Taw. "Masing-masing luasnya tak sampai satu hektare (ha), baru mulai tanam awal bulan ini. Jadi hasilnya baru tampak 3 bulan lagi, " terang Kushartono. Jika berhasil, Kushartono berharap bisa menjual pupuk jenis NPK dan organik.