JAKARTA. Ancaman bakal menutup pabrik yang dilayangkan PT Smelting di Gresik, Jawa Timur, sebagai dampak penerapan hilirisasi mineral disambut dingin oleh pemerintah. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tetap memerintahkan perusahaan asal Jepang tersebut segera melengkapi fasilitas pabriknya supaya seluruh produk turunan dari pengolahan konsentrat tembaga bisa memenuhi ketentuan ekspor. Dede I Suhendra, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM menegaskan, produk berupa anode slime yang dihasilkan PT Smelting tetap akan dilarang diekspor pada tahun depan karena belum memenuhi ketentuan batasan minimum. "Justru emas dan perak itu adanya di anode slime. Masa kita buang emas terus ke Jepang?" kata dia ke KONTAN, Senin (18/11). Sekadar berkilas balik, PT Smelting menyatakan kegiatan operasi produksinya bakal terancam. Ini menyusul penerapan Permen ESDM Nomor 20/ 2013 tentang Perubahan Kedua Permen ESDM Nomor 7/2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral.
PT Smelting harus lengkapi fasilitas pabrik
JAKARTA. Ancaman bakal menutup pabrik yang dilayangkan PT Smelting di Gresik, Jawa Timur, sebagai dampak penerapan hilirisasi mineral disambut dingin oleh pemerintah. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tetap memerintahkan perusahaan asal Jepang tersebut segera melengkapi fasilitas pabriknya supaya seluruh produk turunan dari pengolahan konsentrat tembaga bisa memenuhi ketentuan ekspor. Dede I Suhendra, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM menegaskan, produk berupa anode slime yang dihasilkan PT Smelting tetap akan dilarang diekspor pada tahun depan karena belum memenuhi ketentuan batasan minimum. "Justru emas dan perak itu adanya di anode slime. Masa kita buang emas terus ke Jepang?" kata dia ke KONTAN, Senin (18/11). Sekadar berkilas balik, PT Smelting menyatakan kegiatan operasi produksinya bakal terancam. Ini menyusul penerapan Permen ESDM Nomor 20/ 2013 tentang Perubahan Kedua Permen ESDM Nomor 7/2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral.