PT SMF berambisi menambah mitra BPD



BANTEN. Aturan ketat Bank Indonesia (BI) tentang kredit pemilikan rumah (KPR) tidak mengurungkan ambisi penyalur kredit mempercantik kinerja. Optimisme muncul dari PT Sarana Multigriya Finansail (PT SMF).  Perusahaan pembiayaan pelat merah ini tetap optimistis, KPR tanah air masih bakal bertumbuh kencang. Atas dasar itulah, SMF bercita-cita menambah jumlah mitra untuk menggenjot penyaluran dana KPR.

Pilihan SMF jatuh terhadap bank pembangunan daerah (BPD). SMF menilai, kebutuhan rumah di daerah masih sangat tinggi. Ini adalah dasar yang kuat bagi pertumbuhan KPR BPD. "Hingga saat ini sudah ada tiga BPD yang bekerja sama dengan SMF. Kami akan menambah kerjasama dengan beberapa BPD lagi," ujar Rahajo Adisusanto, Direktur Utama PT SMF di Banten, akhir pekan lalu.

Meski enggan merinci, Rahajo menyatakan setidaknya ada satu BPD yang bakal digandeng di tahun depan. Pembiayaan SMF terhadap perbankan memang lebih dominan. Sebelumnya, SMF telah melakukan pembicaraan insentif, bahkan sudah melakukan korespondensi dengan beberapa bank daerah. Yakni, Bank Sumatera Utara, Bank Sumatera Selatan, BPD Jawa Tengah dan Bank Kalimantan Selatan.


Namun, hingga sekarnag SMF belum bisa memastikan kapan BPD tersebut melakukan kerjasama pembiayaan.Saat ini, SMF menyalurkan pembiayaan terhadap enam bank. Tiga di antaranya merupakan BPD. Yakni, Bank DKI, Bank Nagari dan Bank Nusa Tenggara Barat (NTB). Sisanya, pembiayaan SMF mengalir ke tiga perusahaan pembiayaan. Yaitu, Ciptadana Multifinance, Financia dan MNC Finance.

Hingga September 2013 lalu, total penyaluran KPR PT SMF mencapai Rp 5,66 triliun. Jumlah ini naik 41,33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain mengucurkan pembiayaan kepada penyalur KPR, SMF juga mengail untung lewat sekuritisasi tagihan KPR. Di akhir tahun nanti, PT SMF akan memfasilitasi transaksi sekuritisasi sebesar Rp 1 triliun. Hingga akhir Juli 2013, PT SMF telah memfasilitasi sekuritisasi senilai Rp 2,95 triliun.

Dus, per 30 September 2013 kemarin, aset PT SMF sekita Rp 7 triliun atau meningkat 33% dibandingkan bulan September 2012 yang hanya Rp 5 triliun.Sedangkan pendapatan SMF menjadi Rp 391miliar atau naik 30,67% di akhir kuartal III 2013. Di periode yang sama, laba SMF tumbuh menjadi Rp 108 miliar atau naik tipis 4%. "Kami yakin, bisa mencapai target laba sebesar Rp 138 miliar di akhir 2013," ujat Rahajo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina