KONTAN.CO.ID - Dalam rangkaian acara Gebyar IKMA 2024 yang digelar pada 12–17 November 2024 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, PT Sopwer Teknologi Indonesia berhasil meraih Juara ke-2 pada kompetisi Startup4Industry 2024. Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian untuk mendorong inovasi teknologi di sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM), sejalan dengan visi Making Indonesia 4.0. Kompetisi ini menyoroti peran startup dalam memajukan IKM melalui solusi digital. PT Sopwer Teknologi Indonesia berhasil mencuri perhatian dengan inovasi unggulannya, termasuk implementasi teknologi bersama mitra PT Karya Baru Kita, yang ditunjuk oleh Kemenperin. Sopwer memenuhi seluruh Key Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan dengan sempurna, memberikan dampak nyata bagi IKM. Tantangan Digitalisasi IKM Berdasarkan data, terdapat sekitar 64 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, tetapi hanya 15–30% yang telah terdigitalisasi. Sebagian besar IKM (sekitar 70–80%) masih menjalankan proses bisnis secara manual. Tantangan utama mereka adalah menyatukan berbagai proses seperti pembelian, persediaan, produksi, hingga pelaporan keuangan ke dalam satu sistem terpadu. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam menghasilkan laporan laba rugi secara real-time dan menghambat kemampuan untuk scale-up bisnis
PT Sopwer Teknologi Indonesia Raih Juara ke-2 di Kompetisi Startup4Industry 2024
KONTAN.CO.ID - Dalam rangkaian acara Gebyar IKMA 2024 yang digelar pada 12–17 November 2024 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, PT Sopwer Teknologi Indonesia berhasil meraih Juara ke-2 pada kompetisi Startup4Industry 2024. Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian untuk mendorong inovasi teknologi di sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM), sejalan dengan visi Making Indonesia 4.0. Kompetisi ini menyoroti peran startup dalam memajukan IKM melalui solusi digital. PT Sopwer Teknologi Indonesia berhasil mencuri perhatian dengan inovasi unggulannya, termasuk implementasi teknologi bersama mitra PT Karya Baru Kita, yang ditunjuk oleh Kemenperin. Sopwer memenuhi seluruh Key Performance Indicator (KPI) yang ditetapkan dengan sempurna, memberikan dampak nyata bagi IKM. Tantangan Digitalisasi IKM Berdasarkan data, terdapat sekitar 64 juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, tetapi hanya 15–30% yang telah terdigitalisasi. Sebagian besar IKM (sekitar 70–80%) masih menjalankan proses bisnis secara manual. Tantangan utama mereka adalah menyatukan berbagai proses seperti pembelian, persediaan, produksi, hingga pelaporan keuangan ke dalam satu sistem terpadu. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam menghasilkan laporan laba rugi secara real-time dan menghambat kemampuan untuk scale-up bisnis
TAG: