PT Timah akan menebar dividen Rp 175 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) akan menebar deviden tunai kepada pemegang saham sebanyak 35% dari laba bersih tahun 2017 yang sebesar Rp 502 miliar. Pembagian dividen ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Senin (16/4).

Direktur Utama TINS, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani menyatakan, untuk pengembangan kinerja perusahaan, tahun ini TINS membagikan dividen sekitar Rp 175 miliar.

"Pembagian deviden ini supaya kami semakin berkembang. Juga supaya harga timah semakin bagus, kami juga akan menambah peralatan," katanya usai melaksanakan RUPS di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (16/4).


Menurut Riza, pembagian deviden ini atas usulan perusahaan, bukan dari kepala holding BUMN industri pertambangan yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Seperti diketahui, Inalum memang membutuhkan dana untuk mengambil participating interest (PI) 40% milik Rio Tinto di tambang Grasberg, Papua dalam konsesi lahan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk memenuhi divestasi saham 51%.

"Kalau itu menjadi urusan Inalum, enggak bisa ikut campur. Kalau kami untuk pengembangan perusahaan saja," imbuhnya.

Asal tahu saja, sudah tiga tahun berturut-turut, TINS menebar dividen kepada pemegang saham. Contohnya, dividen pada 2017 sebesar Rp 75,54 miliar atau sekitar 30% dari total laba bersih 2016.

Berdasarkan laporan keuangan 2017, Timah mengantongi pendapatan Rp 9,22 triliun. Sementara, perolehan laba bersih naik 100,30% secara tahunan menjadi Rp 502,43 miliar.

Tahun ini, TINS menargetkan penjualan timah dan produk turunannya naik 22% secara tahunan. Realisasi penjualan pada tahun lalu sebesar 29.914 ton.

Manajemen memproyeksikan pendapatan akan tumbuh 10% hingga 12% secara tahunan. Diperkirakan, pendapatan TINS tahun ini akan menuju Rp 10,14 triliun hingga Rp 10,32 triliun.

Riza menambahkan bahwa peningkatan kinerja keuangan seiring dengan strategi yang telah disusun perseroan. Salah satunya dengan alokasi belanja modal Rp 779,81 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi.

“Strategi telah dilaksanakan dengan konsisten, hal ini dapat dilihat dari peningkatan kinerja keuangan maupun kinerja operasi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini