KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) menganggarkan belanja modal atau
capital expenditure (capex) berkisar Rp 1 triliun-Rp 1,5 triliun pada 2018. “Untuk capex masih finalisasi budget sekitar Rp 1 triliun-Rp 1,5 triliun,” ujar Direktur Utama TINS Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) akhir November lalu. Besar belanja modal ini lebih kecil dibandingkan anggaran tahun ini, yakni sebesar Rp 2,6 triliun.
Sekretaris Perusahaan TINS Amin Haris Sugiarto menjelaskan, anggaran capex 2018 akan diambil dari arus kas perusahaan. Rencananya dana tersebut akan digunakan untuk memperbesar kapasitas produksi, pembangunan smelter, serta membeli kapal sebagai alat produksi. Pembangunan smelter akan dilakukan di Muntok, Bangka Barat. “Itu pengalihan teknologi untuk mengolah timah kadar rendah. Juga dipakai untuk mengolah timah yang selama ini menjadi slek atau sisa pengolahan yang kadarnya masih tersisa sekitar 3%,” jelas Amin, Kamis (30/11). Selain itu, Amin menyebut, perusahaan berencana menambah alat produksi berupa kapal. Namun, ia enggan merinci jumlah penambahan kapal pada tahun depan. Adapun hingga Oktober 2017, TINS telah menambah 2 kapal baru untuk proses produksi. Selain itu, kata Amin, akan ada ekspansi ke beberapa wilayah. Ekspansi ini berupa eksplorasi. “Ini eksplorasi, belum eksploitasi, mencari cadangan baru saja. Investasinya diambil sebagai bagian dari capex,” paparnya.
Sebagaimana diketahui, TINS kini tergabung dalam holding tambang dibawah PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Akhir November lalu, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin juga membeberkan rencana eksplorasi TINS. “TINS mau ekspansi ke beberapa lokasi, tidak hanya di Indonesia, di luar negeri juga. Keahlian eksplorasi itu ada di ANTM, sinergi ini akan kita lakukan ke depan,” ujar Budi. Saat ini, Amin bilang, rencana eksplorasi tersebut sudah dalam tahap menunggu kesepakatan kerjasama. Karena itu, ia belum bisa membeberkan jumalh investasi maupun lokasi yang menjadi incaran eksplorasi oleh TINS. “Kejelasannya akan disampaikan di Desember 2017 ini,” lanjutnya. Sebagai informasi, hingga kuartal III-2017 TINS membukukan pendapatan sebesar Rp 6,62 triliun dengan laba Rp 300,57 miliar. Di tahun 2017, TINS menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp 9,7 triliun. Adapun target volume produksi pada 2017 sebesar 35.000 ton. Per Oktober 2017, TINS telah mencatat produksi sebesar 26.600 ton timah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini