PT Timah siapkan dana ekspansi ke Nigeria



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana kerjasama antara PT Timah Tbk (TINS) dan Topwide Ltd untuk membentuk sebuah perusahaan patungan atau joint venture (JV) terus berlanjut. Rencana itu juga sudah mengerucut pada nilai investasi awal yang dibutuhkan.

Nilai investasi atas kerjasama itu diperkirakan sebesar US$ 26 juta atau setara sekitar Rp 356,2 miliar. Nilai investasi itu sudah mencakup hampir semua skala operasional dan produksi yang dibutuhkan saat ini.

"Tapi investasi lanjutan pasti akan ada sejalan dengan perkembangan bisnis ke depan," ujar Direktur Keuangan TINS Emil Emindra kepada KONTAN, Selasa (10/4).


Nilai investasi tersebut juga sudah disepakati oleh kedua belah pihak melalui pendandatanganan perjanjian kerjasama atau shareholder agreement pembentukan JV bernama Joint Venture Co kemarin. Kegiatan itu merupakan kelanjutan dari kesepakatan joint venture agreement (JVA) dengan komposisi kepemilikan saham masing-masing 50% yang dilakukan keduanya sejak Desember 2017 lalu.

Setelah Joint Venture Co terbentuk, TINS bersama perusahaan asal Nigeria itu akan mengoptimalkan areal konsesi pertambangan seluas 16.000 hektare (ha). Untuk tahap awal, perusahaan ditargetkan memiliki kapasitas produksi hingga 5.000 metrik ton ingot per tahun.

Joint Venture Co dalam waktu dekat akan segera menyelesaikan proses awal untuk proses pembangunan pabrik. Pabrik itu ditargetkan sudah mulai konstruksi tahun ini. Sehingga, operasional produksinya bisa dimulai pada awal 2019.

Amin Haris, Sekretaris Perusahaan TINS menambahkan, dana investasi untuk Joint Venture Co tak akan mengganggu alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini.

"Dana investasinya alokasi khusus," ujarnya pada kesempatan yang sama.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia