KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam upaya pengembangan bisnis, PT Timah Tbk tengah membangun pabrik pengolahan dan pemurnian tembaga (smelter) mineral logam tanah jarang atau rare earth. Emiten berkode saham TINS ini menargetkan pengerjaan smelter ini akan rampung pada akhir tahun depan. “Kami berharap, apabila potensi sumber daya dan pengkajian masalah kelayakan skala ekonominya cepat, mungkin akhir tahun depan sudah bisa selesai. Karena kontruksi dasarnya, seperti instalasi teknologi pemrosesan serta luas lahannya di daerah Tanjung Ular, Bangka ini sudah sangat layak dan memenuhi syarat,” ujar Direktur Keuangan TINS, Emil Erminda kepada Kontan.co.id, Senin (24/9). Emil menilai, mineral tanah jarang merupakan salah satu mineral yang ditemukan sebagai elemen berharga dalam penambangan bijih timah. “Penelitian mengenai logam tanah jarang ini sudah kami lakukan sejak lama, sekitar 10 tahun yang lalu. Dari penelitian kami, ternyata ditemukan banyak manfaatnya, sebagai bahan baku pembuatan komponen elektronik, seperti layar LCD untuk TV, layar komputer, smartphone, dan lain sebagainya,” papar Emil.
PT Timah (TINS) targetkan smelter Tanah Jarang rampung tahun 2019
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam upaya pengembangan bisnis, PT Timah Tbk tengah membangun pabrik pengolahan dan pemurnian tembaga (smelter) mineral logam tanah jarang atau rare earth. Emiten berkode saham TINS ini menargetkan pengerjaan smelter ini akan rampung pada akhir tahun depan. “Kami berharap, apabila potensi sumber daya dan pengkajian masalah kelayakan skala ekonominya cepat, mungkin akhir tahun depan sudah bisa selesai. Karena kontruksi dasarnya, seperti instalasi teknologi pemrosesan serta luas lahannya di daerah Tanjung Ular, Bangka ini sudah sangat layak dan memenuhi syarat,” ujar Direktur Keuangan TINS, Emil Erminda kepada Kontan.co.id, Senin (24/9). Emil menilai, mineral tanah jarang merupakan salah satu mineral yang ditemukan sebagai elemen berharga dalam penambangan bijih timah. “Penelitian mengenai logam tanah jarang ini sudah kami lakukan sejak lama, sekitar 10 tahun yang lalu. Dari penelitian kami, ternyata ditemukan banyak manfaatnya, sebagai bahan baku pembuatan komponen elektronik, seperti layar LCD untuk TV, layar komputer, smartphone, dan lain sebagainya,” papar Emil.